Dokter Taiwan: Pemakaian helm di cuaca panas naikkan kasus radang folikel di kepala

08/06/2025 17:08(Diperbaharui 08/06/2025 17:08)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Yuan
(Sumber Foto : Yuan's General Hospital)

Taipei, 8 Juni (CNA) Cuaca panas membuat pemakaian helm dalam waktu lama memicu peningkatan kasus radang folikel rambut di kulit kepala, terutama pada pekerja lapangan, kata Liu Chao-hung (劉昭宏), dokter kulit di Yuan's General Hospital.

Bahan helm umumnya kurang menyerap panas, kata Liu, menambahkan bahwa belakangan ini jumlah pasien dengan penyakit kulit akibat penggunaan helm dalam waktu lama meningkat.

Secara khusus, Liu mengatakan kasus folikulitis di kulit kepala naik 20 persen, dengan kelompok yang paling terdampak adalah pekerja konstruksi, kurir, dan tenaga penjual lapangan.

Liu menjelaskan bahwa folikulitis adalah peradangan bernanah akibat infeksi bakteri pada folikel rambut, yang bisa terjadi di bagian tubuh manapun yang memiliki pori, terutama di kulit kepala, dada, punggung, bokong, paha, dan lengan atas.

Gejalanya berupa bintil merah atau bernanah yang terasa gatal dan nyeri, yang bila tidak ditangani dapat membuat infeksi menyebar, tambahnya.

Penyebab infeksi bisa berbeda-beda tergantung lokasi, kata Liu, menjelaskan bahwa orang yang mudah berkeringat dan sering memakai pakaian ketat yang tidak menyerap keringat lebih rentan mengalami folikulitis di dada, punggung, ketiak, atau bokong.

Kebiasaan memakai gel atau lilin rambut ditambah penggunaan helm meningkatkan risiko folikulitis di kulit kepala, kata Liu.

Ia melanjutkan, folikulitis ringan umumnya sembuh sendiri dalam dua pekan. Namun, bila muncul gejala kemerahan, bengkak, panas, rasa nyeri hebat, atau menyebar, sebaiknya segera berobat, tambahnya.

Dokter biasanya meresepkan salep antiinflamasi, obat berbahan asam vitamin A atau salisilat, terapi cahaya, serta obat oral yang bisa menyembuhkan dalam waktu sekitar satu pekan, kata Liu.

Yuan's General Hospital dalam sebuah rilis pers hari Senin (2/6) menekankan pentingnya mencegah kondisi tubuh lembap dan panas untuk menghindari folikulitis.

Pihak rumah sakit menyarankan warga menghindari pakaian ketat dan bahan tidak menyerap keringat, tidak menggunakan terlalu banyak produk rambut berminyak, serta menjaga kebersihan kulit dan rambut. Luka pada kulit harus dirawat dengan hati-hati agar tidak terinfeksi, tambah mereka.

Penggunaan obat tertentu seperti steroid dalam jangka panjang atau kebiasaan hidup tidak sehat seperti begadang serta makan berlemak dan manis dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko folikulitis, tambah rumah sakit.

Pihak rumah sakit mengimbau masyarakat diimbau untuk tidak bergantung pada steroid karena dapat memperburuk kondisi kulit di kemudian hari.

(Oleh Tsai Meng-yu dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.