Taipei, 1 Jun. (CNA) Dokter pengobatan tradisional Tionghoa di Rumah Sakit (RS) Yuan Rung menyarankan warga yang mengalami batuk berkepanjangan pasca-COVID-19 untuk mengatur pola tidur, menjaga higenitas, mengontrol makanan, dan memperbanyak minum.
Hal ini disampaikan RS Yuan Rung yang berlokasi di Kota Yuanlin dalam pers rilisnya pada Rabu (28/5) seiring kasus COVID-19 yang kembali meningkat membuat banyak pasien datang ke unit gawat darurat dengan keluhan batuk berkepanjangan.
Rumah sakit tersebut menyampaikan kasus seorang perempuan berusia 26 tahun, yang pernah terinfeksi COVID-19 tiga tahun lalu, mengalami batuk berkelanjutan, radang tenggorokan, dan sulit tidur akibat batuk malam hari.
Kondisinya membaik setelah pengobatan dengan ramuan tradisional Tionghoa, namun ia kembali mengalami batuk pada Maret tahun ini, kata RS Yuan Rung.
Ia kini menjalani perawatan dengan pengobatan tradisional Tiongkok selama satu bulan dan berangsur pulih, tambah pihak rumah sakit.
Kepala Departemen Pengobatan Tionghoa di RS Yuan Rung, Lin Chin-i (林親怡), menyebutkan bahwa virus COVID-19 dapat melemahkan sistem imun dan meninggalkan efek jangka panjang pada saluran pernapasan. Keluhan batuk lama pasca-COVID-19 kini makin sering ditemukan di klinik rawat jalan, tambahnya.
Gejala umumnya, kata Lin, termasuk tenggorokan gatal, batuk terus-menerus meski sudah sembuh dari flu, dahak kuning-hijau, hidung tersumbat, hingga masalah pencernaan atau refluks asam lambung.
Menghadapi ini, Lin memberikan saran untuk penderita menjaga tidur cukup dan teratur, yang penting untuk pemulihan saluran napas, serta menggunakan masker, mengurangi bicara, dan rutin mencuci tangan saat flu.
Lin juga menganjurkan pasien menjaga pola makan ringan, menghindari makanan dingin, gorengan, bakaran, atau pedas yang dapat memperburuk peradangan, serta memperbanyak cairan dan elektrolit, termasuk dengan menambahkan sedikit jahe ke minuman pada awal flu untuk membantu keluarnya keringat.
(Oleh Cheng Wei-chen dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC/CC