Kaohsiung, 11 Apr. (CNA) Lebih dari 300 kapal perikanan Taiwan bingung apakah mereka seharusnya menangkap ikan atau tidak, setelah terjadi pembatalan pesanan dari negara pengekspor ulang pasca pengumuman tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kata ketua asosiasi nelayan pada Jumat (11/4).
Ketua Taiwan Tuna Longline Association, Lee Ming-hsin (李明信) dalam diskusi yang diadakan Direktorat Jenderal Perikanan (FA) mengatakan bahwa ekspor perikanan ke Vietnam untuk diolah kini terhenti karena negara tersebut telah membatalkan pesanan dan meminta hasil tangkapan tidak dikirim lagi.
Para pedagang dan pabrik pengolahan telah menghentikan pembelian, yang berdampak sangat besar terhadap nelayan, ujarnya, menambahkan bahwa sekarang sedang musim penangkapan ikan lemadang, namun "Mau menangkap ikan salah, tidak menangkap pun salah. Sungguh dilema."
Lee juga menambahkan bahwa penangguhan tarif selama 90 hari pun yang diumumkan Trump pada Rabu tidak banyak membantu, karena industri perikanan laut jauh memerlukan waktu operasional yang panjang, termasuk proses pengolahan dan pengemasan dalam kontainer.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Taiwan Squid & Saury Fisheries Association Shih Chiao-chih (施教智) mengatakan bahwa industri sangat khawatir kebijakan tarif ini akan menyebabkan efek domino resesi ekonomi global, dan berharap pemerintah dapat membantu para nelayan melewati masa sulit ini.
Sebelum acara, Wakil Menteri Pertanian Huang Chao-chin (黃昭欽) menyampaikan kepada media bahwa meskipun data menunjukkan volume ekspor langsung perikanan Taiwan ke AS tidak besar, namun ada banyak hasil tangkapan yang dikirim ke negara ketiga untuk diproses sebelum masuk ke Negeri Paman Sam.
(Oleh Lin Chiao-lien dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML