Kronologi ABK Yilan meninggal karena kecelakaan kerja (Pembaharuan)

24/02/2025 19:55(Diperbaharui 24/02/2025 20:15)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Arif Sulistiyo, Kepala KDEI meninjau tempat kejadian kecelakaan kerja ABK di Yilan. (Sumber Foto : KDEI)
Arif Sulistiyo, Kepala KDEI meninjau tempat kejadian kecelakaan kerja ABK di Yilan. (Sumber Foto : KDEI)

Taipei, 24 Feb. (CNA) Seperti yang diberitakan CNA sebelumnya, seorang anak buah kapal (ABK) meninggal dunia saat bekerja di Pelabuhan Wushi, kelurahan Toucheng, Yilan, di mana Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei melakukan peninjauan langsung ke lokasi kecelakaan kerja pada Kamis malam (20/2), menurut informasi rilis pers KDEI Taipei.

Baca berita sebelumnya: KDEI tinjau pelabuhan Wushi Yilan pasca ABK dilaporkan meninggal dalam kecelakaan kerja

“Kronologinya pada saat berlayar menangkap ikan di laut, ABK ini terlilit tali saat kapal beroperasi menangkap ikan. Kemudian korban dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi akhirnya tidak tertolong dan meninggal dunia,” ujarnya.

Arif menambahkan, jenazah saat ini sedang dalam proses penanganan pemulangan oleh KDEI. 

“Perkiraan minggu depan apabila dokumen telah selesai akan kita pulangkan, saat ini masih menunggu proses beberapa dokumen cargo pengiriman yang belum selesai,” ujar Arief melalui pesan singkatnya. 

Ia juga memberitahukan mengenai hak-hak almarhum akan dibantu oleh KDEI untuk mengurusnya, termasuk hak-hak asuransi di Taiwan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) Indonesia.

Arif juga menginformasikan kembali mengenai tujuannya mengunjungi pelabuhan Wushi Yilan untuk melakukan dialog bersama ABK di sana. Ia bersyukur bahwa sebagian besar hak-hak para pekerja telah terpenuhi dengan baik termasuk gaji yang sesuai standar dan cuti serta hal-hal lainnya. 

Kepada CNA, Arif Sulistiyo (berjaket putih) Kepala KDEI memberikan informasi terbaru mengenai kronologis kecelakaan kerja yang dialami ABK tersebut. Arif mengatakan bahwa meninggalnya ABK Yilan murni kecelakaan kerja. (Sumber Foto : KDEI)
Kepada CNA, Arif Sulistiyo (berjaket putih) Kepala KDEI memberikan informasi terbaru mengenai kronologis kecelakaan kerja yang dialami ABK tersebut. Arif mengatakan bahwa meninggalnya ABK Yilan murni kecelakaan kerja. (Sumber Foto : KDEI)

“Saya Sangat senang melihat persaudaraan dan kekerabatan yang sudah terbangun di komunitas tersebut. Para ABK berasal dari berbagai daerah di Indonesia (Indramayu, Pemalang, Tegal, Cirebon, dan lain-lain), tetapi mereka seperti saudara satu dengan yang lainnya.” Ujar Arif yang mengunjungi pelabuhan tersebut pada Kamis malam (20/2).

Namun Arif menyayangkan jika ada beberapa hal kekurangan yang harus dibenahi, seperti belum tersedianya fasilitas dasar Mandi Cuci Kakus (MCK), termasuk air panas untuk musim dingin. 

“Kita tentunya akan segera koordinasikan dengan otoritas Taiwan terkait kekurangan hal ini dan permintaan para ABK,” ujar Arif yang kini kerap mengunjungi ABK di pelabuhan utara Taiwan. 

(Oleh Miralux)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.