Taipei 12 Feb. (CNA) Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) Taiwan telah menyatakan mereka akan memasukkan imigran baru ke dalam kategori pekerja khusus, memungkinkan mereka memperoleh subsidi pelatihan kerja sementara pemberi kerjanya juga mendapatkan insentif, yang diperkirakan akan menguntungkan sekitar 600.000 orang.
Sebelumnya, MOL telah menetapkan pedoman yang mencakup berbagai insentif terkait pekerjaan bagi imigran baru. Namun, kebijakan itu tidak mencakup mereka yang telah memperoleh kewarganegaraan Taiwan.
Oleh karena itu, MOL baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memasukkan imigran baru dalam kategori kelompok pekerja khusus dalam Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan.
Menurut Wakil Kepala Bagian Pekerja Penyandang Disabilitas dan Kelompok Pekerja Khusus, Wang Ya-fen (王雅芬), definisi imigran baru yang lebih luas telah diadopsi setelah pengesahan Undang-Undang Pokok Imigran Baru.
Baca juga: Undang-undang pokok imigran baru disahkan, lembaga baru akan didirikan
Imigran baru yang datang ke Taiwan melalui pernikahan sering kali mengalami kesulitan dalam keterampilan bahasa dan keahlian profesional, sehingga berada dalam posisi kurang menguntungkan di pasar kerja, sementara mereka juga memiliki tanggung jawab ekonomi dalam rumah tangga dan mengasuh anak, ujarnya.
Oleh karena itu, kebijakan baru ini tidak mencakup imigran baru dari jalur investasi ekonomi, pekerja profesional berpenghasilan tinggi, atau generasi kedua mereka, melainkan hanya yang datang melalui pernikahan, kata Wang.
Saat ini, Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan telah mencakup berbagai kelompok pekerja khusus, termasuk kepala keluarga tunggal, pekerja usia menengah dan lanjut, penyandang disabilitas, Penduduk Asli Taiwan, keluarga berpenghasilan rendah atau menengah yang memiliki kemampuan kerja, pengangguran jangka panjang, perempuan yang kembali bekerja, korban kekerasan dalam rumah tangga, mantan narapidana, serta tunawisma.
Setelah imigran baru dimasukkan dalam kelompok pekerja khusus ini, pemberi kerja yang merekrut mereka berhak mendapatkan insentif perekrutan hingga NT$11.000 (Rp5.484.604) per bulan, sedangkan pencari kerja dapat mengajukan tunjangan biaya hidup selama pelatihan kerja, subsidi pekerjaan sementara, serta bantuan ketenagakerjaan lainnya.
(Oleh Wu Hsin-yun dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC