Sandiaga: Berharap pemerintah Indonesia berikan bebas visa untuk Taiwan

18/10/2024 15:58(Diperbaharui 18/10/2024 19:09)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, saat bertemu beberapa jurnalis asing hari Jumat. (Sumber Foto : CNA, 18 Oktober 2024)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, saat bertemu beberapa jurnalis asing hari Jumat. (Sumber Foto : CNA, 18 Oktober 2024)

Jakarta, 18 Okt. (CNA) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, Jumat (18/10) menyatakan ia berharap pemerintah Indonesia dapat segera memberikan kebijakan bebas visa untuk Taiwan dan negara lainnya.

Saat bertemu dengan beberapa jurnalis asing untuk memperkenalkan kebijakan Golden Visa dan Visa Rumah Kedua, Sandiaga mengatakan bahwa saat ini, pemerintah Indonesia "Hanya menawarkan bebas visa kepada 13 negara. Sangat jelas bahwa ini tidak ideal."

Ia menambahkan bahwa pihak imigrasi Indonesia "Akan meninjau daftar negara bebas visa setiap tiga bulan sekali," dan dalam pemerintahan berikutnya -- yang akan dilantik hari Minggu -- imigrasi akan menjadi kementerian terpisah.

Saat ini, lembaga pemerintah Indonesia tertinggi yang menangani urusan keimigrasian adalah Direktorat Jenderal Imigrasi, yang berada di bawah Kementerian Hukum dan HAM.

Sandiaga menyampaikan kepada CNA bahwa ia berharap ke depannya kebijakan bebas visa akan lebih progresif, dengan "Tidak hanya mencakup Tiongkok dan Taiwan, tetapi juga dari 20 negara yang menjadi pengunjung terbanyak [ke Indonesia], Australia, India, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat."

Seorang pejabat di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan bahwa Direktorat Jenderal Imigrasi adalah otoritas yang memutuskan negara-negara bebas visa.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengajukan daftar usulan negara bebas visa, kata dia, namun keputusan akhir masih harus menunggu diskusi lintas kementerian dan kemudian ditentukan Direktorat Jenderal Imigrasi.

Sandiaga menekankan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan industri pariwisata, di mana kebijakan visa merupakan strategi penting.

Sandiaga juga mengungkapkan kepada CNA bahwa delegasi pemerintah Indonesia akan berpartisipasi dalam pameran perjalanan internasional di Taiwan.

Selain itu, kata Sandiaga, pemerintah berencana meluncurkan dua penerbangan carter reguler per minggu antara Taipei dan Bandara Banyuwangi di Indonesia mulai Tahun Baru Imlek tahun depan.

"Karena yang paling diminati [wisatawan] Taiwan dan Tiongkok saat ini adalah Ijen dan Bromo. Jadi kami menawarkan [penerbangan] perjalanan ke Jawa Timur, ke Bandara Banyuwangi," kata Sandiaga.

Ia menambahkan bahwa dengan peluncuran penerbangan carter tersebut "Kami berharap dapat mengundang lebih banyak pengunjung dari Taiwan dan Tiongkok."

(Oleh Zachary Lee dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.