Survei: Hampir 30% pekerja migran pernah tertipu, total kerugian capai NT$1,7 miliar

26/09/2024 18:17(Diperbaharui 27/09/2024 11:10)
One-Forty dan Taipei Fubon Bank hari Kamis merilis survei terkait keuangan pekerja migran. (Sumber Foto : CNA, 26 September 2024)
One-Forty dan Taipei Fubon Bank hari Kamis merilis survei terkait keuangan pekerja migran. (Sumber Foto : CNA, 26 September 2024)

Taipei, 26 Sep. (CNA) Survei One-Forty dan Taipei Fubon Bank yang dirilis Kamis (26/9) menunjukkan bahwa hampir 30 persen pekerja migran pernah tertipu, dengan rata-rata kerugian sebesar lebih dari NT$7.000 (Rp3.327.154) per orang dan bertotal mencapai lebih dari NT$1,7 miliar.

Survey ini mengumpulkan total 546 kuesioner, dengan 79 persen mayoritas responden adalah perempuan, telah bekerja di Taiwan 5 hingga 10 tahun, dan rata-rata berusia 35 tahun. 

Pendiri organisasi nirlaba One-Forty, Kevin Chen (陳凱翔), mengatakan 27 persen pekerja migran pernah tertipu, dengan 85 persen di antaranya tertipu satu hingga dua kali, dan 15 persen lainnya lebih dari tiga kali. 

Jenis penipuan meliputi pinjaman kepada teman atau kerabat palsu (15,7 persen), pengiriman uang lintas negara (11,7 persen), dan situs belanja palsu (10,6 persen), yang sering kali melibatkan penipuan dari sesama teman atau kerabat, kata dia.

Di menambahkan, lebih dari 60 persen pekerja migran tidak memiliki kebiasaan mencatat keuangan secara rutin, tetapi 90 persen pekerja migran ingin mempelajari pengetahuan keuangan untuk membangun dasar ekonomi yang lebih kuat dan mandiri.

Dia menyebutkan bahwa 10 persen pekerja migran pernah menyaksikan orang yang mereka rawat juga pernah tertipu. Jika mereka memiliki pengetahuan dan metode pencegahan penipuan, maka orang yang mereka rawat juga bisa terhindar, kata dia.

Kevin mengatakan bahwa One-Forty bekerja sama dengan Taipei Fubon Bank untuk meluncurkan serangkaian kegiatan, sehingga pekerja migran dan orang tua dapat belajar pengetahuan pencegahan penipuan dan keuangan.

Mereka juga mencetak panduan dalam bahasa Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand, yang akan disediakan secara gratis di Taipei Fubon Bank, ujarnya.

Selain itu, kata Chen, One-Forty dan Taipei Fubon Bank juga akan mengembangkan kursus luring dan daring terkait, serta permainan papan dwibahasa Mandarin-Indonesia yang dapat dimainkan perawat migran bersama pasiennya.

Ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pekerja migran tentang layanan perbankan dan kesadaran tentang pengelolaan uang maupun penipuan, sehingga melindungi mereka dan orang yang dirawatnya, kata Chen.

(Oleh Elly Wu dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.