Pejabat pariwisata Taiwan: Berharap kuantitas, kualitas pariwisata Muslim dalam negeri terus meningkat

19/09/2024 14:15(Diperbaharui 19/09/2024 14:15)
Nabila Razali musisi asal Malaysia promosikan wisata ramah muslim Taiwan. (Sumber Foto : CNA, 15 September 2024)
Nabila Razali musisi asal Malaysia promosikan wisata ramah muslim Taiwan. (Sumber Foto : CNA, 15 September 2024)

Taipei, 19 Sep. (CNA) Direktur Kantor Pariwisata di Singapura Chou Shih-pi (周士弼) baru-baru ini mengungkapkan ia berharap pariwisata Muslim di Taiwan terus meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas, dengan menyediakan layanan ramah Muslim yang terintegrasi.

Kepada CNA, Chou mengatakan bahwa perjalanan ramah Muslim adalah salah satu proyek utama yang dipromosikan Direktorat Jenderal Pariwisata (TA).

Menurut Indeks Pariwisata Muslim Global (GMTI) 2024 yang diterbitkan Mastercard dan Crescent Rating, Taiwan menempati peringkat ketiga destinasi wisata non-Organisasi Kerja Kama Islam (non-OIC), hanya di bawah Singapura dan Inggris, kata dia.

Saat ini, lebih dari 300 restoran dan hotel di seluruh Taiwan telah memperoleh sertifikasi halal, kata Chou, menambahkan bahwa TA akan terus secara aktif membimbing dan membantu industri pariwisata lokal menyediakan layanan ramah Muslim yang terintegrasi.

Direktur Kantor Pariwisata di Singapura Chou Shih-pi saat menghadiri pameran wisata di Matta Fair, Malaysia (Sumber Foto : CNA, 15 September 2024)
Direktur Kantor Pariwisata di Singapura Chou Shih-pi saat menghadiri pameran wisata di Matta Fair, Malaysia (Sumber Foto : CNA, 15 September 2024)

Menurut statistik Kementerian Ketenagakerjaan, hingga Juli tahun ini, terdapat 793.544 pekerja migran resmi di Taiwan, di mana sekitar 36 persen di antaranya berasal dari Indonesia

Dia menyampaikan, selain lewat kegiatan seperti “Festival Idul Fitri Taipei” dan pameran, Departemen Pariwisata dan Komunikasi (DOIT) Pemerintah Kota Taipei memperkenalkan komunitas Muslim kepada masyarakat Taiwan.

DOIT juga telah membuat “Panduan Wisata Muslim” di situs web resminya berupa panduan terkait tempat salat, akomodasi, dan kuliner bagi Muslim, ujarnya.

Chou menunjukkan bahwa Taiwan perlu menyediakan layanan yang lebih ramah bagi komunitas Muslim dalam hal infrastruktur. 

Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, ruang salat dan toilet ramah Muslim telah didirikan di berbagai tempat seperti objek wisata utama, stasiun transportasi, dan kawasan pemandangan nasional.

(Oleh Chen Yen-chun, pemagang Chien Chih-liang, dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.