Tiga orang tewas dan 9 masih dalam perawatan karena keracunan makanan di Taitung

18/09/2024 18:53(Diperbaharui 19/09/2024 15:57)
Makanan yang diduga berkaitan erat dengan kematian tiga orang warga Taitung. (Sumber Foto : CNA, 18 September)
Makanan yang diduga berkaitan erat dengan kematian tiga orang warga Taitung. (Sumber Foto : CNA, 18 September)

Taipei, 18 Sep. (CNA) Dua belas orang di Kabupaten Taitung hari Rabu (18/9) muntah dan kejang, diduga keracunan makanan, di mana tiga orang meninggal dunia dan sembilan lainnya masih dalam perawatan.

Selasa malam, sekitar 30 orang kerabat melayat ke keluarga seorang wanita lansia bermarga Tseng () yang baru saja meninggal dunia, dan mereka makan nasi millet serta mi instan yang disediakan keluarga duka.

Namun, pada pukul 3 dini hari Rabu, beberapa orang mulai mengalami muntah dan kejang. Enam orang yang dalam keadaan pingsan dibawa ke Rumah Sakit Mackay Taitung, RS Taitung, dan RS Taitung Christian untuk perawatan darurat, sementara anggota keluarga lainnya juga menunjukan kondisi kesakitan.

Dokter di tiga rumah sakit tersebut menduga mereka keracunan dan memberikan perawatan suportif. Hingga pukul 7 pagi hari Rabu, dua orang dinyatakan meninggal dunia, sementara sembilan lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Kepada CNA, keluarga mendiang mengatakan bahwa kerabat yang melayat Selasa malam memakan nasi millet dan mi instan yang juga dikonsumsi nenek bermarga Tseng tersebut sebelum ia meninggal dunia, menambahkan bahwa hidangan nasi millet tersebut berisi siput, rebung, dan talas.

Enam pasien yang di RS Mackay, dua di antaranya memiliki bau aneh yang sangat kuat. Oleh karena itu, ini diduga merupakan kasus keracunan massal.

Mereka mulai menerima terapi suportif, beberapa di antaranya harus diintubasi. Namun, wanita bermarga Hsu () meninggal dunia, sementara lima lainnya masih dalam perawatan.

Direktur Unit Gawat Darurat RS Mackay, Liu En-jui (劉恩睿), menyatakan bahwa jika ini disebabkan pestisida, gejala pasien yang dapat terlihat termasuk pupil mengecil, berkeringat, gemetar seluruh tubuh, tubuh kaku, serta banyak sekresi dari mulut dan hidung.

Di sisi lain, Biro Kepolisian Kabupaten Taitung telah mendatangi Dusun Pinmao untuk menanyai seorang pria yang mengumpulkan siput, untuk melacak asal hewan tersebut.

(Oleh Tyson Lu, Lee Hsien-feng, dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.