Jumlah pekerja cuti wajib tanpa digaji naik seiring penurunan pesanan dari produsen

16/09/2024 17:16(Diperbaharui 16/09/2024 17:16)
Seorang pria bekerja menggunakan mesin perkakas di Kaohsiung (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Seorang pria bekerja menggunakan mesin perkakas di Kaohsiung (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 16 Sep. (CNA) Jumlah pekerja di Taiwan dalam program cuti tanpa bayaran meningkat sedikit di paruh pertama September, sebagian besar disebabkan oleh sektor manufaktur lokal yang mengalami penurunan permintaan, menurut Kementerian Ketenagakerjaan (MOL).

Data yang dirilis oleh MOL pada Senin (16/9) menunjukkan bahwa jumlah pekerja cuti wajib tanpa digaji di Taiwan meningkat menjadi 4,765 pada pertengahan bulan, naik 306 dari 4,459 yang dilaporkan pada 2 September, sementara jumlah pengusaha yang menerapkan program tersebut juga naik satu menjadi 276 pada paruh pertama bulan September.

Berbicara dengan CNA, Li Yi-hsuan (李怡萱), seorang spesialis dari Departemen Standar Tenaga Kerja dan Kesetaraan Pekerjaan MOL, mengatakan bahwa peningkatan jumlah pengusaha dalam data terbaru tersebut sebagian besar disebabkan oleh beberapa perusahaan di sektor manufaktur yang menerapkan program cuti wajib tanpa digaji karena mereka mengalami penurunan pesanan.

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh dua perusahaan di industri mesin logam dan listrik, serta satu perusahaan di industri kimia, yang mengharuskan lebih banyak karyawan mereka untuk mengambil cuti tanpa digaji, tambah Li.

Selain itu, gangguan lalu lintas akibat longsor yang dipicu hujan deras di Hualien, Taiwan timur awal bulan ini, juga berdampak besar pada industri pariwisata daerah tersebut, kata Li.

Jumlah pekerja cuti wajib tanpa digaji di kabupaten tersebut naik 87 dari dua minggu lalu menjadi 666 pada pertengahan September, sementara pengusaha dengan program tersebut meningkat sebanyak 11, mencapai 68, kata Li berdasarkan data MOL.

Peningkatan jumlah pekerja cuti wajib tanpa digaji terutama berasal dari industri yang berhubungan dengan perjalanan dan pariwisata, termasuk industri penginapan dan makanan/minuman serta industri olahraga dan rekreasi, menurut Li.

(Oleh Chang Hsiung-feng, Evelyn Kao, dan Jennifer Aurelia)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ ML

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.