Pekerja migran padati festival budaya pejuang formosa, Tari Barongan menarik perhatian warga Taiwan

08/09/2024 15:03(Diperbaharui 09/09/2024 08:13)
Karnaval yang dihadiri oleh 30 orang pekerja migran ini menghadirkan beragam tampilan baju adat Indonesia yang didesain dengan aksesoris unik nan kreatif. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).
Karnaval yang dihadiri oleh 30 orang pekerja migran ini menghadirkan beragam tampilan baju adat Indonesia yang didesain dengan aksesoris unik nan kreatif. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).

Taipei, 8 Sep. (CNA) Pintu keluar MRT Ximen hari Minggu (8/9) dipadati puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mengenakan busana tradisional Indonesia dengan segala pernak-pernik aksesorisnya.

Karnaval yang dimulai pukul 09.30 pagi Minggu melibatkan lebih dari 30 orang PMI yang berjalan kaki selama 30 menit dimulai dari Red House di Chengdu Road, Wanhua hingga tiba di lokasi acara, Taipei Wanhua New Immigrants' Hall yang berada di Section 2, Changsha Street.

Meski separuh jalan dipadati oleh para peserta karnaval, tetapi tidak mengakibatkan kemacetan sama sekali dikarenakan para peserta menaati peraturan yang dihimbau oleh aparat kepolisian yang mendampingi sekaligus dibantu oleh para Banser (Barisan Ansor Serbaguna) dari PCINU.

Cuaca yang sangat terik tak menyurutkan peserta karnaval untuk terus berjalan diiringi musik. Sesekali para peserta menutupi rasa kelelahannya dengan bernyanyi.

Para peserta karnaval di tengah cuaca yang panas. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).
Para peserta karnaval di tengah cuaca yang panas. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).

Dari arah depan, tampil para penari yang menamakan dirinya perkumpulan “Lindu Aji Budoyo” yang terdiri dari para pekerja pabrik di Taichung. Para penari memakai pakaian adat barongan dan memperlihatkan khas tarian dari Jawa Timur ini sepanjang jalan.

Menurut pengamatan CNA, para penari barongan yang terdiri dari 4 orang mengenakan topeng singa dan ular ini memiliki daya tarik yang luar biasa. Selama perjalanan, banyak penonton warga Taiwan yang mengabadikan momen para penari saat unjuk bakat sepanjang jalan tersebut.

“Lindu Aji Budoyo”, terdiri dari para pekerja migran pabrik di Taichung, menampilkan kesenian Barongan dari Kediri, Jawa Timur. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).
“Lindu Aji Budoyo”, terdiri dari para pekerja migran pabrik di Taichung, menampilkan kesenian Barongan dari Kediri, Jawa Timur. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).

Hendra (35), salah satu peserta tari barongan mengatakan pada CNA bahwa makna tarian tersebut adalah untuk melamar sang putri kerajaan, di mana putri tersebut meminta beberapa persyaratan salah satunya menghadirkan manusia berkepala singa dan ular.

“Kami baru pertama kali tampil di acara budaya Indonesia. Semoga tarian kami ini bisa memperkenalkan budaya Indonesia dan menghibur para penonton,” ujar Hendra yang berasal dari Lampung ini.

Acara karnaval berakhir pada pukul 10.00 dan dilanjutkan dengan acara pembukaan yang bertempat di Taipei Wanhua New Immigrants' Hall lantai 4. Acara dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan sambutan dari ketua panitia, Vika Agustina.

Sebagai penyelenggara acara, Uters Dancer Taiwan di bawah naungan Universitas Terbuka (UT) ini aktif menyelenggarakan beberapa kegiatan pengenalan kebudayaan Indonesia di Taiwan. Acara yang bertajuk “Formosa Warrior Culture Festival” atau yang dikenal dengan Festival Budaya Pejuang Formosa ini dihadiri lebih dari 200 orang.

Dalam sambutannya, Vika mengharapkan agar acara serupa dapat digelar setiap tahun dengan dukungan lebih banyak lagi pesertanya. Ia juga menuturkan bahwa dana dari pagelaran ini semuanya murni hasil dari uang kas Uters Dancer UT.

Kadir, analis bidang ketenagakerjaan KDEI juga memberikan kata sambutan dengan menekankan pentingnya menjaga keharmonisan antara pekerja dan majikan.

“Dengan menyelenggarakan kegiatan budaya ini, majikan akan melihat bahwa kita adalah bangsa Indonesia yang berbudaya, jadi tunjukkan adat istiadat dan kesopanan kita juga dalam bekerja,” ujar Kadir yang juga diminta membuka acara dengan pemotongan tumpeng.

Kadir, analis bidang ketenagakerjaan KDEI memotong tumpeng tanda pembukaan acara. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).
Kadir, analis bidang ketenagakerjaan KDEI memotong tumpeng tanda pembukaan acara. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).

Presentasi penyuluhan mengenai permohonan bantuan hukum juga diberikan oleh Angel, perwakilan LSM Rerum Novarum. Dalam presentasinya, Rerum Novarum memperkenalkan cara bagi PMI yang mempunyai masalah untuk mendapat bantuan hukum dari LBH (Lembaga Bantuan Hukum) yang tersebar di setiap distrik di seluruh Taiwan.

Ia juga mengingatkan pentingnya menghubungi hotline ketenagakerjaan 1955 jika mempunyai masalah, terutama bantuan bagi korban kekerasan seksual, kekerasan dalam kerja dan juga bantuan hukum.

Di pertengahan acara juga dihadirkan fashion show dari para pejuang Formosa atau PMI mengenakan kostum unik dari berbagai daerah Indonesia. Sebanyak 48 peserta tampil di atas panggung, disambut tepuk tangan meriah dari penonton, terutama untuk pakaian khas daerah yang dimodifikasi secara kreatif.

Lina (43) salah satu peserta asal Madiun, mengenakan baju adat nusantara dari Jawa Timur yang dikembangkan dengan asesoris pajangan berupa tongkat putri kerajaan. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur bisa diberi libur oleh majikannya, sehingga dapat mengikuti acara ini.

Lina (kanan), pekerja migran perawat orang tua mengikuti acara ini untuk pertama kalinya selama 14 tahun bekerja di Taiwan. Ia pun mendesain baju-bajunya sendiri untuk ditampilkan dalam fashion show kali ini. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).
Lina (kanan), pekerja migran perawat orang tua mengikuti acara ini untuk pertama kalinya selama 14 tahun bekerja di Taiwan. Ia pun mendesain baju-bajunya sendiri untuk ditampilkan dalam fashion show kali ini. (Sumber Foto : CNA, 8 September 2024).

“Tujuan saya mengikuti lomba karnaval dan fashion show ini untuk mengisi waktu libur. Saya di Taiwan sudah bekerja selama 14 tahun, dan baru kali ini mengikuti acara seperti ini. Kostum yang saya kenakan ini murni saya buat sendiri dan asesorisnya saya beli langsung dari Indonesia,” ujar Lina yang bekerja sebagai perawat orang tua di Taipei.

Acara berakhir pada pukul 15.00, diakhiri dengan pengumuman para dewan juri atas pemenang fashion show kemudian disusul dengan tari-tarian bersama para penonton.

(Oleh Miralux)

Selesai/JA

Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.