Museum HAM Nasional Taiwan adakan upacara Hari Peringatan Teror Putih

20/05/2025 19:32(Diperbaharui 20/05/2025 19:32)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Keluarga korban era Teror Putih di Taiwan dan masyarakat mengunjungi Taman Peringatan Teror Putih Jing-Mei di New Taipei pada Senin, Hari Peringatan Teror Putih. (Sumber Foto : CNA, 19 Mei 2025)
Keluarga korban era Teror Putih di Taiwan dan masyarakat mengunjungi Taman Peringatan Teror Putih Jing-Mei di New Taipei pada Senin, Hari Peringatan Teror Putih. (Sumber Foto : CNA, 19 Mei 2025)

Taipei, 20 Mei (CNA) National Human Rights Museum (NHRM) Taiwan hari Senin (19/5) mengadakan upacara dalam rangka Hari Peringatan Teror Putih, menandai peringatan 76 tahun deklarasi darurat militer oleh pemerintahan Kuomintang (KMT) yang dipimpin Chiang Kai-shek (蔣中正) pada 1949.

Hari tersebut menandai awal periode Teror Putih dalam sejarah Taiwan, sebuah "Periode pemerintahan represif selama empat dekade" di mana ribuan orang "Ditangkap, diinterogasi, dituntut, diadili, dipenjara, bahkan dieksekusi badan intelijen," menurut situs web NHRM.

Berbicara dalam acara yang diadakan di Taman Peringatan Teror Putih Jing-mei di New Taipei, Menteri Kebudayaan Li Yuan (李遠) mengatakan bahwa 19 Mei adalah tanggal yang tidak boleh dilupakan rakyat Taiwan.

Menteri Kebudayaan Li Yuan (kedua dari kanan) mengunjungi Taman Peringatan Teror Putih Jing-Mei di New Taipei hari Senin. (Sumber Foto : CNA, 19 Mei 2025)
Menteri Kebudayaan Li Yuan (kedua dari kanan) mengunjungi Taman Peringatan Teror Putih Jing-Mei di New Taipei hari Senin. (Sumber Foto : CNA, 19 Mei 2025)

"Banyak sekali orang yang meninggal. Mengapa kita tidak bisa menghadapinya bersama dan membiarkan peristiwa ini menjadi awal perdamaian?" kata Li.

"Semakin kita tidak bisa menghadapinya, semakin kebencian ini tidak akan pernah terselesaikan," ujar sang menteri.

Juga berbicara dalam upacara tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan Mark Ho Chih-wei (何志偉) mengatakan bahwa Teror Putih adalah "Kenangan yang tak terhapuskan dalam sejarah demokrasi baik di Taiwan maupun dunia."

Wakil Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan, Mark Ho Chih-wei, menyampaikan pidato untuk memperingati Hari Peringatan Teror Putih. (Sumber Foto : CNA, 19 Mei 2025)
Wakil Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan, Mark Ho Chih-wei, menyampaikan pidato untuk memperingati Hari Peringatan Teror Putih. (Sumber Foto : CNA, 19 Mei 2025)

Ho menambahkan bahwa ia secara rutin membawa tamu asing yang berkunjung dari Kantor Kepresidenan ke Monumen Korban Teror Putih yang terletak di sudut barat laut Taman Jieshou.

"Monumen ini mengingatkan semua orang bahwa sejarah tidak boleh dilupakan dan harus dilindungi serta diwariskan oleh setiap generasi," kata Ho.

Menteri tanpa Portofolio Lin Ming-hsin (林明昕) mengatakan bahwa mengenang adalah "Pilar penting keadilan transisional dan sangat penting untuk menjaga ketahanan demokrasi."

Lebih dari 100 orang menghadiri upacara tersebut, termasuk Direktur Museum Hak Asasi Manusia Nasional Hung Shih-fang (洪世芳), dan anggota keluarga korban politik.

Acara tersebut mencakup dramatisasi pengalaman korban dan pembacaan nama-nama, serta pembacaan "Doa Peringatan 519" yang ditulis korban Teror Putih Chen Lieh (陳列).

Di akhir upacara, para tamu meletakkan bunga di monumen sebagai penghormatan kepada para korban.

Hari Peringatan Teror Putih secara resmi ditetapkan pada April 2024 di bawah pemerintahan Partai Progresif Demokratik yang dipimpin Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) saat itu.

(Oleh Chao Ching-yu, James Thompson, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.