Presiden Lai: Taiwan akan bentuk dana kekayaan negara

20/05/2025 20:19(Diperbaharui 20/05/2025 20:19)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 20 Mei (CNA) Presiden Lai Ching-te (賴清德) dalam pidato peringatan satu tahun jabatannya hari Selasa (20/5) mengumumkan sebuah rencana untuk Taiwan membentuk dana kekayaan negara (SWF) yang akan bertanggung jawab atas investasi luar negeri "Untuk terhubung dengan dunia."

"Pemerintah akan membentuk dana kekayaan negara untuk membangun platform investasi tingkat nasional," katanya dalam pidato yang disampaikan di Kantor Kepresidenan satu tahun setelah ia menjabat.

Dana tersebut akan "Memanfaatkan kekuatan bisnis Taiwan dan dipimpin pemerintah sambil memanfaatkan kekuatan sektor swasta untuk membangun kehadiran global dan terhubung dengan pasar sasaran utama di era kecerdasan buatan (AI)," kata Lai, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Dalam sesi tanya jawab setelah pidatonya, Lai ditanya seorang reporter mengapa pemerintahnya menganggap saat ini adalah waktu yang tepat untuk membentuk dana kekayaan negara bagi Taiwan dan apakah dana tersebut akan fokus berinvestasi di Amerika Serikat (AS).

Sebagai tanggapan, Lai mengatakan bahwa proposal terbaru ini diajukan sebagai bagian dari strategi ekonomi internasional untuk menghadapi tantangan terbaru dalam ekonomi global.

Lai mengatakan pemerintah akan mengusulkan undang-undang untuk membentuk dana tersebut, yang akan digunakan terutama untuk investasi luar negeri sekaligus membantu bisnis lokal memperluas kehadiran internasional mereka.

Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), dana kekayaan negara adalah "Dana investasi yang dimiliki pemerintah, dibentuk untuk berbagai tujuan makroekonomi. Dana ini umumnya didanai oleh transfer aset valuta asing yang diinvestasikan jangka panjang di luar negeri."

Dalam pidato Selasa, Lai juga menyebutkan dialog perdagangan yang sedang berlangsung antara Taiwan dan AS terkait ancaman tarif impor Presiden Donald Trump.

Ia mengatakan tidaklah aneh bagi teman seperti Taiwan dan AS untuk mengalami beberapa gesekan, namun pada akhirnya kedua pihak akan menemukan titik temu.

Selain terus memperluas kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan AS, Taiwan juga telah memperluas hubungan serupa dengan Inggris melalui penandatanganan Peningkatan Kemitraan Perdagangan, kata Lai.

Taiwan juga secara aktif melakukan pembicaraan dengan negara lain untuk menandatangani lebih banyak perjanjian perdagangan bilateral dan perjanjian penghindaran pajak berganda, serta berharap dapat bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), ujarnya.

(Oleh Joseph Yeh dan Jason Cahyadi)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.