Kecelakaan kapal tanker minyak sebabkan 2 orang tewas dan 1 WNI terluka

30/08/2024 21:06(Diperbaharui 30/08/2024 21:06)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kapal tanker minyak berbendera Panama, "Marina Aman", Kamis mengalami kecelakaan di perairan lepas pantai Eluanbi, Kamis. (Sumber Foto : Korps Layanan Udara Nasional)
Kapal tanker minyak berbendera Panama, "Marina Aman", Kamis mengalami kecelakaan di perairan lepas pantai Eluanbi, Kamis. (Sumber Foto : Korps Layanan Udara Nasional)

Taipei, 30 Agu. (CNA) Kapal tanker minyak berbendera Panama, "Marina Aman", Kamis (29/8) mengalami kecelakaan di lepas pantai selatan Taiwan, menewaskan dua orang dan membuat satu lainnya, yang berkewarganegaraan Indonesia, terluka berat.

Tim Korps Layanan Udara Nasional (NASC) yang berbasis di Bandara Siaogang, Kaohsiung, menerima laporan pada pukul 13.00 Kamis bahwa sebuah tanker minyak berbendera Panama mengalami kecelakaan di sekitar 54 mil laut tenggara Tanjung Eluanbi, titik paling selatan Taiwan.

Seorang awak kapal meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit dan seorang lainnya mengalami luka berat, sementara kapten kapal jatuh ke laut, menurut NASC.

Di antara korban luka berat, menurut NASC, satu orang perlu segera dievakuasi. Kapal patroli laut Anping pun dikerahkan untuk membantu penyelamatan, dan helikopter diminta untuk membantu evakuasi medis darurat.

Tim NASC yang bersiap untuk misi ini lepas landas dari Bandara Siaogang pada pukul 13.48 dan tiba di area target pada 14.51.

Setelah melakukan pengintaian udara dan berkomunikasi dengan tanker melalui radio, mereka mulai melakukan operasi pengangkatan di dek tengah kapal tanker, dan berhasil mengevakuasi dua korban luka pada pukul 15.23.

Mereka tiba di Bandara Kaohsiung untuk melakukan evakuasi medis pada pukul 15.55.

Tim NASC tersebut menyatakan bahwa dari dua awak kapal yang terluka, satu di antaranya adalah warga negara Indonesia, sementara awak yang meninggal dunia tidak dapat diidentifikasi kewarganegaraannya, namun bukan warga negara Taiwan.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Penjaga Pantai (CGA) mengatakan bahwa pada pukul 16.00 pihak "Marina Aman" menyampaikan kapten telah ditemukan dalam ballast tank, dan pada pukul 17.00 mereka melaporkan ia sudah jelas meninggal dunia, sehingga pengangkutan dengan helikopter tidak diperlukan lagi.

Tim NASC menyampaikan bahwa penyebab kecelakaan belum diketahui dan masih dalam penyelidikan, sementara CGA mengatakan kapal tersebut akan melanjutkan perjalanan sesuai rute yang direncanakan menuju Korea.

(Oleh Huang Yu-ching dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.