Taipei, 27 Agu. (CNA) Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan akan fokus pada bidang pendidikan dan ekonomi warga NU yang ada di Taiwan, ketua yang baru saja dilantik hari Minggu (25/8), Muhammad Ghofur, mengatakan hari Selasa.
Kepada CNA, Ghofur menyebut pemberdayaan ekonomi dilakukan lewat peningkatan kerjasama dan pemberdayaan sumber daya manusia, khususnya kader-kader muda NU yang bermukim di Taiwan.
“[Rencananya] membangun unit usaha di cabang maupun di ranting dan kerjasama dengan pemangku kepentingan dan pelaku usaha di Taiwan,” ucap Ghofur.
Fokus lain yakni mengembangkan pendidikan dan dakwah Islam di Taiwan berlandaskan pada karakter NU yang moderat, sekaligus menjadi duta Indonesia di Taiwan sambil memperkenalkan budaya Indonesia dan kepedulian antar sesama umat manusia, tambah Ghofur.
Ghofur menyebut tentu banyak sekali permasalahan khas yang dihadapi Muslim Indonesia di Taiwan. Namun yang mendesak, kata Ghofur, adalah masalah pengetahuan hukum fikih (hukum Islam) di mana banyak sekali terjadi kebingungan di kalangan masyarakat.
Beberapa hal tersebut di antaranya tentang praktik sembahyang atau hal-hal yang berhubungan dengan urusan kemasyarakatan, kata Ghofur.
“Karena hal-hal ini dihadapi oleh WNI (warga negara Indonesia) Muslim di Taiwan sehari-hari,” kata Ghofur.
Ghofur mengatakan, yang menjadi visi dari kepemimpinannya adalah penguatan sumber daya manusia dan kaderisasi serta penguatan dan kemandirian organisasi.
Di bidang luar negeri, Ghofur mengatakan juga berniat membawa PCINU Taiwan melangkah jauh lewat kerja sama internasional dan penguatan dakwah luar negeri.
”Ada dakwah internal yakni untuk warga diaspora dan dakwah eksternal yakni untuk warga Taiwan dan orang asing di Taiwan,” ucap dia.
Sementara itu, Didik Purwanto, yang menjabat sebagai Ketua PCINU sebelumnya menyatakan selamat atas terpilihnya Muhammad Ghofur sebagai ketua PCINU yang baru.
“Semoga dengan terpilihnya Ustaz Muhammad Ghofur yang notabene adalah Ketua Ansor Taiwan, PCINU bisa semakin berkembang lebih baik lagi, utamanya dalam hal militansi dan kaderisasi yang berjenjang, bertahap, dan terukur,” kata Didik.
Selesai/JC