Pengambilan minyak kapal berawak WNI yang kandas di Pingtung dimulai

29/07/2024 15:58(Diperbaharui 29/07/2024 16:12)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Kapal kargo Mongolia "BASIA" yang terdampar di lepas pantai Donggang akibat Taifun Gaemi. (Sumber Foto : Departemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Pingtung)
Kapal kargo Mongolia "BASIA" yang terdampar di lepas pantai Donggang akibat Taifun Gaemi. (Sumber Foto : Departemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Pingtung)

Taipei, 29 Juli (CNA) Departemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pingtung hari Minggu (28/7) mulai mengalirkan minyak dari kapal kargo "BASIA," yang mengangkut enam kru Warga Negara Indonesia (WNI) dan dua warga negara Myanmar, yang kandas di kabupaten tersebut.

Taifun Gaemi menyebabkan tiga kapal kargo terdampar di pantai Kabupaten Pingtung di Taiwan selatan, "BASIA" yang berbendera Mongolia, "IRIANA" (Indonesia), dan "GINAN" (Kamerun).

Kepala Bagian Pengendalian Pencemaran Air di Departemen Lingkungan Hidup kabupaten tersebut, Lin Jui-chuan (林瑞娟), mengatakan dalam wawancara telepon dengan CNA bahwa mereka mulai mengalirkan minyak dari kapal "BASIA" pada hari Minggu.

Sebanyak 25 ton diesel telah dipompa pada hari itu, kata Lin.

Meskipun cuaca buruk, kata Lin, proses itu berjalan lancar dengan sekitar 90 persen pekerjaan telah selesai pada hari Minggu.

Masih ada sedikit sisa minyak kotor untuk dipompa pada hari Senin, kata Lin.

Kapal kargo Indonesia "IRIANA" yang terdampar di Pantai Jialutang, Pingtung akibat Taifun Gaemi. (Sumber Foto : Departemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Pingtung)
Kapal kargo Indonesia "IRIANA" yang terdampar di Pantai Jialutang, Pingtung akibat Taifun Gaemi. (Sumber Foto : Departemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Pingtung)

Lin juga menyebutkan bahwa persiapan untuk kapal kargo "IRIANA" lebih rumit, sehingga pengambilan minyak baru dimulai pada hari Senin.

Lin menjelaskan bahwa lokasi kapal tersebut berada di zona kontrol militer, sehingga perlu izin untuk melakukan operasi.

Kapal "IRIANA" menggunakan bahan bakar berat yang mengeras pada suhu ruangan, kata Lin, sehingga perlu dipanaskan agar bisa dipompa.

Selain itu, karena kapal ini memiliki tonase yang lebih besar dan volume minyak yang lebih banyak, pengaturan peralatan dan pemasangan tali penahan minyak juga lebih rumit, kata Lin.

Proses pengambilan minyak kapal tersebut diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu minggu, tambah Lin.

Lokasi kapal-kapal yang terdampar karena Taifun Gaemi. (Sumber Foto : Dewan Urusan Kelautan, 26 Juli 2024)
Lokasi kapal-kapal yang terdampar karena Taifun Gaemi. (Sumber Foto : Dewan Urusan Kelautan, 26 Juli 2024)

Kapal berbendera Mongolia, "BASIA," terdampar di Teluk Dapeng, Kabupaten Pingtung pada pagi tanggal 25. Menurut Pusat Operasi Darurat (CEOC), semua kru kapal tersebut, termasuk enam WNI dan dua warga negara Myanmar, dalam keadaan aman.

Sementara itu, kapal berbendara Indonesia "IRIANA" dilaporkan terdampar di Desa Fangshan, Kabupaten Pingtung pada sore tanggal 24. Menurut Pusat Operasi Darurat (CEOC), sebanyak 20 WNI di kapal tersebut dalam keadaan aman dan tidak ada kebocoran minyak.

(Oleh Huang Yu-ching dan Jason Cahyadi)

Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.