Taipei, 29 Juli (CNA) Departemen Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pingtung hari Minggu (28/7) mulai mengalirkan minyak dari kapal kargo "BASIA," yang mengangkut enam kru Warga Negara Indonesia (WNI) dan dua warga negara Myanmar, yang kandas di kabupaten tersebut.
Taifun Gaemi menyebabkan tiga kapal kargo terdampar di pantai Kabupaten Pingtung di Taiwan selatan, "BASIA" yang berbendera Mongolia, "IRIANA" (Indonesia), dan "GINAN" (Kamerun).
Kepala Bagian Pengendalian Pencemaran Air di Departemen Lingkungan Hidup kabupaten tersebut, Lin Jui-chuan (林瑞娟), mengatakan dalam wawancara telepon dengan CNA bahwa mereka mulai mengalirkan minyak dari kapal "BASIA" pada hari Minggu.
Sebanyak 25 ton diesel telah dipompa pada hari itu, kata Lin.
Meskipun cuaca buruk, kata Lin, proses itu berjalan lancar dengan sekitar 90 persen pekerjaan telah selesai pada hari Minggu.
Masih ada sedikit sisa minyak kotor untuk dipompa pada hari Senin, kata Lin.
Lin juga menyebutkan bahwa persiapan untuk kapal kargo "IRIANA" lebih rumit, sehingga pengambilan minyak baru dimulai pada hari Senin.
Lin menjelaskan bahwa lokasi kapal tersebut berada di zona kontrol militer, sehingga perlu izin untuk melakukan operasi.
Kapal "IRIANA" menggunakan bahan bakar berat yang mengeras pada suhu ruangan, kata Lin, sehingga perlu dipanaskan agar bisa dipompa.
Selain itu, karena kapal ini memiliki tonase yang lebih besar dan volume minyak yang lebih banyak, pengaturan peralatan dan pemasangan tali penahan minyak juga lebih rumit, kata Lin.
Proses pengambilan minyak kapal tersebut diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu minggu, tambah Lin.
Kapal berbendera Mongolia, "BASIA," terdampar di Teluk Dapeng, Kabupaten Pingtung pada pagi tanggal 25. Menurut Pusat Operasi Darurat (CEOC), semua kru kapal tersebut, termasuk enam WNI dan dua warga negara Myanmar, dalam keadaan aman.
Sementara itu, kapal berbendara Indonesia "IRIANA" dilaporkan terdampar di Desa Fangshan, Kabupaten Pingtung pada sore tanggal 24. Menurut Pusat Operasi Darurat (CEOC), sebanyak 20 WNI di kapal tersebut dalam keadaan aman dan tidak ada kebocoran minyak.
(Oleh Huang Yu-ching dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF