Taipei, 7 Juli (CNA) Roket, sistem rudal, dan pesawat nirawak yang baru diperoleh militer Taiwan akan diuji coba selama bagian latihan tembakan langsung dalam latihan tahunan Han Kuang tahun ini, yang berlangsung mulai Rabu (9/7) hingga 18 Juli, menurut Kementerian Pertahanan Nasional (MND).
Di antara persenjataan yang akan melakukan debutnya adalah Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi (HIMARS) dari Amerika Serikat (AS), rudal antitank TOW 2B, kendaraan udara tak berawak yang baru dibeli, dan versi rudal Sky Sword II berbasis darat yang dibuat di dalam negeri, menurut MND.
Ketika diminta berkomentar tentang pentingnya penyertaan sistem senjata baru dalam Han Kuang tahun ini, Shu Hsiao-huang (舒孝煌), seorang peneliti di Institute for National Defense and Security Research (INDSR) yang didanai pemerintah, menggunakan HIMARS sebagai contoh.
Sistem roket buatan AS ini memiliki jangkauan hingga 70 kilometer, jauh lebih jauh dibandingkan dengan yang saat ini digunakan militer Taiwan, menurut Shu.
Militer seharusnya memanfaatkan latihan Han Kuang sebagai kesempatan untuk menilai bagaimana jangkauan HIMARS yang lebih jauh dapat memengaruhi strategi penempatan roket Taiwan secara keseluruhan, tambah Shu.
Sementara itu, hingga 22.000 personel cadangan akan berpartisipasi dalam latihan selama sepuluh hari tahun ini untuk menguji kemampuan mereka dalam memberikan dukungan setingkat brigade, bukan hanya setingkat batalion.
MND pekan lalu mengumumkan bahwa bagian latihan tembakan langsung dari latihan militer Han Kuang tahun ini akan berlangsung selama sepuluh hari -- dua kali lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya -- dan akan memberikan penekanan tambahan pada skenario tanpa naskah serta taktik "zona abu-abu" Tiongkok, yang melibatkan tindakan koersif yang tidak sampai pada konflik terbuka.
Latihan tahunan Han Kuang, yang telah menjadi latihan perang utama Taiwan sejak 1984, terdiri dari latihan tembakan langsung dan permainan perang simulasi komputer.
Latihan ini bertujuan untuk menguji kesiapan tempur Taiwan dalam menghadapi kemungkinan invasi dari Tiongkok.
Permainan perang simulasi tahun ini telah dilaksanakan pada 5-18 April.
Selesai/JC