Taipei, 17 Okt. (CNA) Menteri Ketenagakerjaan Ho Pei-shan (何佩珊), Kamis (17/10) menyatakan bahwa kementeriannya berniat memasukan tunjangan melahirkan bagi pekerja rumah tangga (PRT) ke dalam panduan kehamilan, namun ada perbedaan pendapat di masyarakat, sehingga masih perlu ada komunikasi lebih lanjut.
Hal tersebut ia sampaikan saat diundang Komite Kesejahteraan Sosial dan Lingkungan Hidup di Yuan Legislatif, untuk memberikan laporan tentang bagaimana meningkatkan efektivitas konsultasi dan penanganan keluhan masalah pekerja migran serta memerhatikan dan membangun sistem dukungan sosial bagi mereka.
Dalam pertemuan tersebut, anggota Yuan Legislatif dari Kuomintang (KMT) -- partai oposisi terbesar Taiwan, Wang Yu-min (王育敏), mengatakan bahwa beberapa saat yang lalu, seorang perawat migran rumah tangga di Kota Hsinchu melahirkan sendiri di rumah majikannya, yang memicu perdebatan.
Wang mengatakan, berdasarkan statistik Kementerian Ketenagakerjaan (MOL), pada 2023 terdapat 5.687 pekerja migran yang menerima tunjangan melahirkan, tetapi 240.000 PRT migran di seluruh Taiwan tidak bisa mendapatkannya karena tidak memiliki asuransi tenaga kerja.
Untuk itu, Wang bertanya apakah MOL telah memasukkan tunjangan melahirkan untuk PRT migran dalam panduan kehamilan yang diumumkan pada Mei.
Ho menjawab bahwa panduan kehamilan untuk PRT migran masih dalam tahap penyusunan, dan MOL berusaha untuk memasukkan tunjangan melahirkan untuk mereka.
"Kami berniat untuk melakukannya," kata Ho, tetapi masih ada perbedaan pendapat di masyarakat, termasuk dari pihak pemberi kerja (majikan), sehingga masih perlu ada komunikasi lebih lanjut.
(Oleh Wu Hsin-yun dan Antonius Agoeng Sunarto)
Selesai/JC