Lebih dari 400 pemuda luar negeri menyelesaikan program sukarela mengajar bahasa Inggris di Taiwan

01/08/2025 17:39(Diperbaharui 01/08/2025 17:39)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : CNA, 31 Juli 2025)
(Sumber Foto : CNA, 31 Juli 2025)

Taichung, 1 Agustus (CNA) Lebih dari 400 anak muda asing, beberapa di antaranya keturunan Taiwan, baru-baru ini menyelesaikan program sukarelawan mengajar bahasa Inggris di Taiwan, di mana mereka mengajar di sekolah-sekolah di seluruh negeri, termasuk daerah terpencil, selama dua minggu.

Program yang berlangsung dari 5 Juli hingga 1 Agustus ini, yang disponsori pemerintah dengan nama "Program Layanan Sukarelawan Mengajar Bahasa Inggris untuk Pemuda Luar Negeri 2025", merekrut peserta berusia 17-24 tahun yang fasih berbahasa Inggris untuk mengajar di 68 sekolah dasar dan menengah pertama, termasuk beberapa di daerah terpencil dan pulau-pulau terluar.

Sebanyak 409 sukarelawan muda dari 22 negara -- termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Afrika Selatan -- telah menyelesaikan program ini, yang terdiri dari satu minggu pelatihan intensif diikuti dua minggu mengajar, menurut Dewan Urusan Komunitas Luar Negeri (OCAC), salah satu penyelenggara program.

Dalam acara presentasi yang diadakan di Taichung pada hari Kamis, Wakil Kepala OCAC Ruan Jhao-syong (阮昭雄) menyampaikan terima kasih atas kontribusi para sukarelawan, seraya mencatat bahwa selama dua dekade sejak program ini diluncurkan, banyak anak muda yang kembali ke Taiwan untuk berinteraksi dengan para siswa.

Banyak momen bermakna selama 20 tahun terakhir telah memainkan peran penting dalam membantu anak-anak di Taiwan terhubung dengan dunia dan mendapatkan pengalaman internasional, ujarnya, sambil juga berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Dewan Urusan Hakka yang turut menyelenggarakan program tahun ini.

Di antara para sukarelawan yang naik ke panggung untuk berbagi pengalaman adalah Andrea dari California, yang mengatakan bahwa meskipun beberapa anak mungkin tidak sepenuhnya memahami bahasa Inggris, "Melalui permainan dan metode pengajaran kami, mereka benar-benar menikmati pelajaran dan sangat antusias."

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada OCAC atas penyelenggaraan program tahun ini dan berharap dapat kembali ke Taiwan di masa depan "Untuk berpartisipasi dalam kegiatan serupa dan mengajar bahasa Inggris lagi."

Sukarelawan lain mengatakan pengalaman paling berkesan baginya adalah membantu anak-anak membuat slime, sekaligus mendapatkan pelajaran berharga dari mereka.

"Meskipun kami datang ke sini untuk mengajar bahasa Inggris, saya merasa anak-anak juga banyak mengajari saya. Mereka menunjukkan pentingnya selalu mencoba dan bertanya ketika tidak memahami sesuatu," tambahnya.

Menurut OCAC, sejak program ini diluncurkan pada tahun 2006, lebih dari 7.000 pemuda luar negeri telah datang ke Taiwan untuk mengajar bahasa Inggris dan melakukan pertukaran budaya, menjangkau lebih dari 50.000 siswa sekolah dasar dan menengah pertama.

(Oleh Hsiao Po-yang, Sunny Lai, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.