Taipei, 1 Feb. (CNA) Bagi wisatawan yang mengunjungi Kinmen selama libur Tahun Baru Imlek, Biro Pariwisata Taiwan merekomendasikan untuk menjelajahi Wind Lion Gods, penjaga yang tidak hanya menjadi bagian dari lanskap simbolis Kinmen tetapi juga menyimpan memori dan sejarah kepulauan tersebut.
Menurut situs web Departemen Pariwisata Kabupaten Kinmen, Dewa Singa Angin, atau "Master Singa Angin" (風獅爺) dalam bahasa Mandarin, adalah patung singa batu yang awalnya dibawa dari Quanzhou dan Zhangzhou, Tiongkok. Keberadaan mereka dipercaya melindungi kepulauan ini dari roh jahat, kesialan, serta bencana alam, termasuk angin musim dingin yang terkenal kencang.
Saat ini, terdapat sekitar 100 patung singa tersebar di Kinmen, yang terletak hanya 10 kilometer di sebelah timur kota Xiamen, Tiongkok. Beberapa di antaranya dicat dengan warna-warna cerah, sementara lainnya memiliki ekspresi garang. Patung "Betina" sering dihiasi dengan pom-pom atau pita sebagai tanda pengenal.
Seiring waktu, patung-patung ini semakin erat dengan legenda lokal. Chang Che-jui (張哲叡), perwakilan dari agen perjalanan Whoyo Travel, mengatakan kepada CNA bahwa banyak warga percaya Dewa Singa Angin memiliki kemampuan khusus, seperti menemukan barang hilang, menangkap pencuri, dan melindungi pulau dari penyusup.
Dewa Singa Angin Anqi, yang tertinggi di antara singa lain dengan tinggi 3,78 meter, dicat dalam warna hijau, merah, biru, dan kuning, dan berjaga di perbatasan laut. Menurut departemen pariwisata kabupaten tersebut, legenda mengatakan bahwa singa ini pernah berhasil menangkis serangan bajak laut.
Departemen tersebut juga menjelaskan bahwa orang-orang setempat sering membuat jubah dan membawa persembahan untuk singa-singa tersebut sebagai ucapan "Terima kasih" atas perbuatan baik mereka.
Namun, Chang mengatakan bahwa tidak semua Dewa Singa Angin selalu dihormati.
Sebuah patung singa di wilayah Guningtou pernah mengalami kerusakan akibat aksi penduduk setempat yang percaya bahwa mulut terbuka patung tersebut mengeluarkan energi negatif yang mengganggu Feng Shui di lingkungan Lincuo.
Kerusakan di bagian telinga dan gigi masih terlihat meskipun telah dilakukan pemugaran.
Bagi wisatawan yang ingin melihat patung dengan tampilan unik, Chang merekomendasikan singa gemuk berwarna kuning di Dusun Huxia, Desa Jinning, yang menurutnya tampak sangat menggemaskan.
Di Lieyu, yang terletak di barat pulau utama Kinmen, "Ayam Angin" juga dihormati dengan cara yang sama, kata Chang.
Departemen Pariwisata Kabupaten Kinmen, patung ayam batu yang bertengger di atap rumah dan pintu masuk desa diyakini memiliki kekuatan untuk mengendalikan angin dan melindungi warga dari roh jahat.
Selain kisah Dewa Singa Angin, Kinmen juga terkenal dengan warisan militernya sebagai garis depan pertahanan terhadap Partai Komunis Tiongkok, mengingat lokasinya yang dekat dengan Tiongkok.
Wisatawan dapat melihat peninggalan sejarah dalam bentuk tank dan benteng yang dipajang, serta mengunjungi desa-desa dengan terowongan perlindungan dan dinding rumah yang masih memperlihatkan bekas peluru.
Selesai/IF