Paris, 18 Okt. (CNA) Sebuah pertunjukan teater lintas budaya bertajuk "This is not an Embassy (Made in Taiwan)" akan berlangsung bulan depan di Festival Seni Paris, mengeksplorasi kompleksitas identitas kebangsaan di Taiwan, kata seorang penyelenggara acara.
Pementasan yang menyajikan isu politik melalui lensa artistik, akan menjadi karya produksi bersama Taiwan pertama yang muncul di festival berusia 52 tahun tersebut, menurut Francesca Corona, direktur seni festival tersebut.
Corona mengatakan kepada media Taiwan dalam sebuah wawancara baru-baru ini di Paris bahwa karya tersebut mengeksplorasi tema keadilan sejarah.
Pementasan tersebut, diproduksi bersama oleh grup teater Jerman Rimini Protokoll dan National Theater of Taipei, akan menampilkan seputar kedutaan Republik Tiongkok (nama resmi Taiwan) fiktif yang diatur dalam dekorasi miniatur, menunjukkan tiga penampil yang merupakan warga negara Taiwan, katanya.
Para aktor -- seorang diplomat yang sudah pensiun, seorang aktivis diplomasi digital, dan pewaris perusahaan Taiwan yang membuka pasar internasional untuk teh boba -- akan berbicara tentang kehidupan mereka dan pandangan mereka tentang Taiwan sebagai sebuah negara.
Bentuk seni ini memungkinkan penonton untuk terlibat dalam dialog tentang isu-isu besar dengan menyajikan topik-topik kompleks dengan cara yang halus, tanpa penyederhanaan atau polarisasi, kata Corona.
"Hanya dengan membuka telinga (kita) dan merenung tanpa sikap kritis (kita) dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil," katanya.
Pertunjukan selama 105 menit ini akan dipentaskan dalam bahasa Inggris dan Mandarin, dengan surtitle bahasa Prancis dan Inggris, di tempat multikultural publik MC93 dari 14-17 November.
The Autumn Festival di Paris, sebuah festival multidisiplin yang didirikan pada tahun 1972, adalah salah satu festival seni paling ternama di Paris, yang setiap tahunnya menyatukan teater, musik, tari, film, dan seni visual antara September dan Desember.
Selesai/IF