Taipei, 11 Nov. (CNA) Taiwan akan mendatangkan 1.000 pekerja India di tengah kekurangan tenaga kerja di sektor manufaktur, sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani antara kedua negara sebelumnya tahun ini, kata pejabat Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) Tsai Meng-liang (蔡孟良) pada Jumat (8/11).
Dalam sebuah konferensi pers, Tsai, yang memimpin Direktorat Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja (WDA) kementerian tersebut, mengatakan keputusan untuk mendatangkan 1.000 pekerja India ke Taiwan dibuat oleh pejabat Taiwan dan India yang menangani urusan ketenagakerjaan dalam pertemuan tingkat kerja di Taipei pada 5 November.
Ini akan menjadi kelompok pertama pekerja India yang dibawa ke Taiwan berdasarkan Nota Kesepahaman yang ditandatangani antara dua pemerintah tersebut pada bulan Februari.
Namun, Tsai mengatakan tidak ada jadwal tetap kapan pekerja-pekerja dari India akan mulai datang ke Taiwan untuk membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja di industri manufaktur.
Menteri Ketenagakerjaan Ho Pei-shan (何佩珊) mengatakan dalam sebuah wawancara pada Juli bahwa kementerian tersebut berencana untuk mewujudkannya pada pertengahan 2025.
Di sisi lain, Tsai tampak kurang yakin dengan tanggal tersebut, menekankan bahwa masih banyak isu, termasuk prosedur untuk perekrutan dan pendatangan para pekerja yang perlu dibahas dan diselesaikan antara kedua belah pihak.
"Kami tentu berharap [pendatangan pekerja India] dapat terjadi secepat mungkin, tetapi beberapa pekerjaan dasar masih perlu dilakukan," katanya, menambahkan bahwa Jepang membutuhkan waktu sekitar setahun setelah menandatangani kesepakatan serupa dengan India untuk mulai menyambut pekerja India.
Menurut MOL, delegasi lima anggota yang dipimpin oleh Surinder Bhagat, sekretaris bersama untuk pekerjaan luar negeri di bawah Kementerian Luar Negeri India, melakukan perjalanan ke Taiwan pada 4 November dan menetap hingga Jumat untuk membahas hal-hal terkait dan mempelajari lingkungan kerja di Taiwan.
Kedua belah pihak juga sepakat dalam pertemuan bahwa dari 1.000 pekerja yang akan dibawa ke Taiwan, lima persen - atau 50 pekerja - akan dipekerjakan secara langsung, dengan sisanya direkrut melalui perusahaan agensi tenaga kerja yang diverifikasi oleh kedua belah pihak, kata Tsai.
Menanggapi pertanyaan wartawan tentang kualifikasi yang diperlukan pekerja India, Tsai mengatakan tidak ada spesifik di luar peraturan Taiwan yang ada tentang pekerja migran yang telah diselesaikan, tetapi kemampuan berbahasa Inggris akan memberi keunggulan.
Ia juga menolak kekhawatiran dari beberapa pihak masyarakat tentang risiko potensial yang ditimbulkan oleh pekerja India terhadap masyarakat Taiwan sebagai "Diskriminasi," mencatat bahwa tingkat kejahatan di India tidak lebih tinggi dari banyak negara maju lainnya.
Selesai/IF