Taipei, 16 Juli (CNA) Direktorat Jenderal Antariksa Taiwan (TASA) pada hari Jumat (12/7) mengumumkan bahwa data kecepatan angin yang dikumpulkan oleh Triton, satelit meteorologi pertama yang dibuat di Taiwan, sedang digunakan untuk meningkatkan akurasi prakiraan hujan lebat.
Diluncurkan pada Oktober tahun lalu, Triton, yang juga dikenal sebagai satelit Pemburu Angin, desain sistem hingga pengujian integrasinya dikembangkan di dalam negeri, dengan lebih dari setengah komponennya diproduksi secara lokal, kata Lin Chen-tsung (林辰宗), pemimpin program Triton, dalam konferensi pers.
"Saat ini, kami mengoperasikan (Triton) terutama di beberapa samudra dan mengumpulkan data setiap hari," kata Lin, menambahkan bahwa Triton dapat mengumpulkan sekitar 30.000 hingga 40.000 set data pengamatan setiap hari, yang dapat digunakan untuk menghasilkan 7.000 hingga 8.000 set data kecepatan angin.
Data tersebut, termasuk tentang angin berkecepatan rendah, kekasaran permukaan laut, dan peta Delay-Doppler, telah tersedia sejak 31 Mei untuk pengguna Taiwan Analysis Center for COSMIC (TACC), sebuah pusat yang didirikan bersama oleh TASA dan Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA), kata Lin.
Yang Shu-chih (楊舒芝), Ketua Jurusan Sains Atmosfer di National Central University, membagikan temuan penelitian awal dari data Triton, menggarisbawahi bahwa data tersebut menyediakan data kecepatan angin untuk wilayah dekat permukaan, mengisi celah dalam pengamatan radar dan meningkatkan akurasi prakiraan hujan secara efektif.
“Hal ini diyakini akan sangat membantu prakiraan cuaca buruk di Taiwan di masa depan,” kata Yang.
CWA saat ini menggunakan data kecepatan angin dan tinggi gelombang dari Triton sebagai informasi pemantauan tambahan untuk prakiraan, kata Kepala CWA Cheng Chia-ping (程家平).
Wu Jong-shinn (吳宗信), Direktur Jenderal TASA, mengatakan bahwa TASA memiliki pengalaman dalam pengembangan satelit, tetapi ini sebenarnya adalah pertama kalinya Taiwan mengembangkan muatan Global Navigation Satellite System-Reflectometry (GNSS-R).
Organisasi terkait di luar negeri telah menyatakan niat mereka untuk berkolaborasi dengan TASA, kata Wu, menambahkan bahwa mereka ingin mengembangkan aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan data angin berkecepatan tinggi dari Triton.
Wu juga menyebutkan bahwa ada rencana untuk memasukkan muatan GNSS-R dan GNSS radio occultation (GNSS-RO) dalam misi satelit masa depan, dengan tujuan meluncurkan satu hingga dua satelit setiap tahun.
Selesai/ ML