Kaohsiung, 30 Nov. (CNA) Makna terbesar pekerjaan rehabilitasi adalah membantu eks narapidana kembali ke masyarakat, seiring perubahan individu dapat membawa harmoni sosial dan merupakan bentuk penyebaran kebaikan, kata Menteri Kehakiman Cheng Ming-chien (鄭銘謙), Jumat (28/11).
Dalam perayaan ulang tahun ke-80 Taiwan After-Care Association (TACA) di Kaohsiung, asosiasi tersebut menampilkan berbagai hasil pelatihan keterampilan dari pusat-pusat penampungan di seluruh Taiwan, sekaligus mendorong penerimaan dan pemahaman masyarakat terhadap mantan narapidana.
Dalam sambutannya, Cheng mengatakan bahwa banyak mantan narapidana yang ketika keluar dari lembaga pemasyarakatan merasa bingung mengenai masa depan atau tidak yakin apakah mereka bisa pulang ke rumah.
TACA, kata Cheng, bekerja sama dengan organisasi masyarakat untuk menyediakan tempat tinggal jangka pendek dan berbagai program pelatihan.
Saat ini terdapat 28 pusat penampungan dengan total 326 tempat tidur yang membantu mantan narapidana beradaptasi dan membangun kembali pola hidup yang lebih stabil sebelum memulai hidup baru, lanjut dia.
Cheng menjelaskan bahwa selama masa tinggal, pusat-pusat tersebut menyelenggarakan kelas pelatihan keterampilan dengan instruktur profesional untuk membekali peserta dengan kemampuan kerja.
Pameran Jumat, ujarnya, tidak hanya menampilkan hasil pelatihan tersebut, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan kepada para instruktur yang bekerja dengan dedikasi tinggi.
Ia menegaskan bahwa pekerjaan rehabilitasi tidak hanya membantu satu individu, tetapi juga membantu keluarga mereka, dan pada akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih harmonis. Ini, katanya, adalah wujud nyata dari penyebaran kebaikan.
TACA menyebutkan bahwa mereka selalu berpegang pada prinsip kasih dan pendampingan di mana selama masa penampungan, peserta tidak hanya memperoleh pelatihan keterampilan, tetapi juga dipersiapkan secara mental untuk kembali ke masyarakat.
Program pelatihan dirancang untuk meningkatkan kemampuan hidup, dengan lebih dari 80 persen peserta berhasil memperoleh sertifikasi profesional dan hampir 60 persen bekerja di bidang terkait setelah menyelesaikan pelatihan, lanjut TACA.
Program ini juga membantu pemulihan psikologis, kata TACA, menambahkan bahwa rasa pencapaian dari mempelajari keterampilan baru membantu peserta membangun kembali rasa percaya diri dan nilai diri, serta mempererat hubungan mereka dengan keluarga, sehingga memperkuat jaringan dukungan sosial.
Menurut TACA, di pameran yang bertujuan mendekatkan masyarakat dengan para mantan narapidana ini, berbagai cabang asosiasi menampilkan karya mulai dari kuliner daerah, kerajinan kayu, buah kering, kopi, hortikultura, hingga produk olahan makanan.
Banyak kegiatan di pameran ini dipandu langsung para peserta, agar masyarakat dapat melihat secara nyata "kekuatan perubahan" melalui keterampilan yang membantu mereka membangun kembali kehidupan, kata TACA.
(Oleh Hung Hsueh-kuang dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC
