Taipei, 24 Nov. (CNA) Smile Foundation bersama Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei pada Sabtu (22/11) dan Minggu menggelar seminar pelepasan emosi dan lokakarya pemaksaan kesadaran penuh yang menghadirkan pembicara Gobind Vashdev.
Acara untuk mahasiswa, profesional, dan diaspora berlangsung pada Sabtu pagi hingga siang di KDEI, sementara sesi untuk pekerja migran dan diaspora lainnya digelar di Distik Zhongli, Taoyuan pada Minggu sore.
Wakil Kepala KDEI, Johanes Andi Susanto, dalam sambutan hari Sabtu mengatakan kegiatan ini bermanfaat bagi pekerja migran Indonesia (PMI) karena memberi ruang untuk belajar cara melepaskan emosi.
Menurutnya, kemampuan mengelola tekanan mental bisa membantu komunitas PMI menjalani aktivitas harian dengan lebih stabil, terutama menyambut musim dingin di Taiwan.
Para hadirin yang hadir disuguhkan materi utama pelepasan emosi di hari pertama dan teknik pemaksaan kesadaran penuh di hari kedua, yaitu latihan untuk membantu peserta melepaskan emosi yang menumpuk dan menemukan kembali ketenangan diri.
Gobind dikenal dengan gaya hidup sehat dan sederhana, kerap tampil tanpa alas kaki, dan memilih produk pembersih rumah tanpa bahan kimia sebagai bagian dari prinsip hidup yang ia jalani. Pendekatannya menekankan keseimbangan diri, kesadaran, dan keterhubungan dengan lingkungan, kata pria kelahiran Surabaya itu di sela-sela seminar.
Sarita, pemenang kompetisi binaragawan Taiwan asal Indonesia yang ikut dalam acara, mengaku terkejut dengan hasil yang ia rasakan setelah mempraktikkan teknik yang diajarkan. Ia menyatakan harapannya agar Gobind bisa kembali berkunjung agar lebih banyak PMI bisa belajar dan mendapatkan manfaat yang sama.
Setelah dua hari rangkaian acara, Gobind mengatakan kepada CNA bahwa ia cukup berkesan dengan antusiasme para peserta. Dirinya menilai para peserta mengikuti sesi dengan serius sehingga proses berbagi menjadi lebih bersemangat.
Kepada CNA, perwakilan dari panitia menyampaikan kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan kesejahteraan emosional masyarakat Indonesia yang tinggal dan bekerja di Taiwan dan berharap agar bisa kembali mengundang lebih banyak diaspora untuk hadir di kesempatan berikutnya.
Selesai/JC