Taipei, 24 Nov. (CNA) Infeksi manusia fatal pertama di dunia akibat strain flu burung H5N5, yang dilaporkan di Amerika Serikat pekan lalu, saat ini tidak dinilai sebagai risiko penularan antarmanusia, kata Menteri Kesehatan Shih Chung-liang (石崇良) pada hari Minggu (23/11).
Ia menyampaikan pernyataan tersebut saat ditanya tentang kasus tersebut setelah pejabat kesehatan negara bagian Washington mengonfirmasi pada hari Jumat bahwa seorang warga lanjut usia meninggal dunia setelah terinfeksi virus H5N5 -- sebuah strain yang sebelumnya hanya terdeteksi pada hewan.
Semua kontak yang terkait dengan lingkungan unggas di halaman belakang pasien sedang dipantau, dan tidak ada yang dinyatakan positif. Badan federal dan negara bagian Amerika Serikat (AS) mengatakan risiko kesehatan masyarakat tetap rendah, menurut pernyataan Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan (TCDC).
Shih, mengutip informasi dari TCDC, mengatakan sebelum menghadiri seminar ilmu farmasi pada hari Minggu bahwa virus tersebut tampaknya merupakan strain rekombinan baru.
CDC AS belum menemukan bukti penularan antarmanusia, tambahnya, seraya menambahkan bahwa Taiwan akan terus memantau perkembangan terkait.
Dengan musim dingin sebagai puncak musim migrasi burung, Shih mengimbau para pelancong untuk menghindari kontak dengan unggas atau burung liar guna mengurangi potensi paparan.
TCDC mengatakan negara bagian Washington telah berada di bawah peringatan Level 1 "Watch" Taiwan untuk virus influenza A baru sejak April. Karena tidak ada penularan lanjutan yang terdeteksi, tingkat peringatan akan tetap tidak berubah.
Taiwan telah mencatat empat kasus sporadis influenza A baru pada manusia sejak 2014, tidak ada yang melibatkan infeksi sekunder. Tahun ini, 72 kasus flu burung telah terdeteksi dalam pengawasan domestik, dan semua 389 sampel serum dari 858 kontak yang dilacak dinyatakan negatif. Tidak ada kasus pada manusia yang dilaporkan secara lokal pada tahun 2025, menurut pernyataan TCDC.
Organisasi Kesehatan Dunia terus menilai risiko kesehatan masyarakat secara keseluruhan dari virus influenza A baru sebagai rendah, meskipun risiko paparan lebih tinggi bagi orang yang menangani unggas atau ternak, menurut TCDC.
Selesai/IF