Taipei, 17 Nov. (CNA) Ratusan orang mengantre di National Taiwan University (NTU) pada Minggu (16/11) setelah seorang warganet anonim menjanjikan akan membagikan ayam goreng dan teh boba gratis yang kemudian tidak ditepati, membuat pihak universitas mengecam aktivitas semacam itu di kampusnya.
Lelucon ini berawal dari sebuah unggahan di sebuah grup Facebook anonim bulan ini, di mana seseorang yang mengaku sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Atmosfer NTU mengklaim Taipei akan mengumumkan penangguhan sekolah dan kerja akibat Taifun Fung-Wong setidaknya dua hari dari 12 hingga 14 November.
Ia berjanji akan membagikan 100 potong ayam goreng dan teh boba jika hanya satu hari penutupan yang diumumkan, atau 300 potong ayam dan teh jika tidak ada libur taifun.
Setelah badai berlalu tanpa adanya libur taifun, ia menulis unggahan lanjutan, berjanji akan membagikan makanan dan minuman tersebut pada Minggu di Fu Bell NTU pukul 12 siang.
Beberapa ratus orang mengantre di dekat lonceng tersebut untuk menagih janji prakiraan yang gagal, dengan beberapa orang datang sejak pagi hari, menurut laporan media lokal.
Ketika kerumunan semakin membesar, pihak universitas terpaksa mengerahkan petugas keamanan untuk menjaga ketertiban di sekitar lonceng hingga sore hari, ketika para warganet mulai menyadari mereka telah dikerjai dan perlahan-lahan membubarkan diri.
Dalam pernyataan yang dirilis hari Minggu, NTU mengatakan mereka tidak dapat memverifikasi identitas pengunggah, namun memperingatkan bahwa ia sebaiknya mempertimbangkan akurasi dan dampak dari informasi yang ia sebarkan secara daring, agar tidak menghadapi konsekuensi hukum.
Universitas juga mengimbau masyarakat untuk menganalisis secara kritis informasi yang mereka lihat di internet, agar tidak mudah tertipu unggahan anonim dan rumor, sehingga tidak membahayakan diri sendiri maupun menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Sebagai kampus universitas yang didedikasikan untuk pengajaran dan penelitian, setiap acara yang menarik banyak orang yang tidak berafiliasi dengan NTU harus mendapatkan izin terlebih dahulu demi memastikan keamanan dan ketertiban, kata mereka, seraya menambahkan mereka berhak menutup kegiatan yang tidak berizin jika diperlukan.
Selesai/JC
