Taipei, 16 Nov. (CNA) Kementerian Pertanian (MOA) mengatakan baru-baru ini bahwa individu yang menerima paket berisi produk daging babi dari luar negeri akan dikenakan denda hingga NT$1 juta (Rp544,8 juta), meskipun pelanggaran tersebut tidak disengaja, sebagai bagian dari upaya yang diperkuat untuk mencegah demam babi Afrika (ASF) masuk ke Taiwan.
Aturan yang telah direvisi, yang mulai berlaku pada 6 November, memberlakukan denda sebesar NT$200.000 untuk pelanggaran pertama dan NT$1 juta untuk pelanggaran berulang, kata MOA dalam laporan tentang pencegahan pasca-ASF dan langkah penyesuaian pasar yang disampaikan pada rapat Yuan Eksekutif (Kabinet) hari Kamis (13/11).
Menteri Pertanian Chen Junne-jih (陳駿季) mengatakan kepada wartawan setelah rapat bahwa dalam kasus-kasus sebelumnya, beberapa penerima mengklaim mereka tidak mengetahui bahwa paket mereka berisi produk daging babi sebagai upaya untuk menghindari hukuman.
Mulai sekarang, semua pelanggar akan didenda, baik tindakan tersebut disengaja maupun akibat kelalaian, katanya, seraya menambahkan bahwa mereka yang merasa dihukum secara tidak adil dapat mengajukan upaya administratif.
Menurut MOA, langkah baru ini juga mencakup pemeriksaan perbatasan yang lebih ketat, pemeriksaan yang ditingkatkan terhadap kargo dan pelancong dari daerah berisiko tinggi, serta pengaturan yang lebih ketat terhadap platform e-commerce lintas negara.
Kementerian Urusan Digital mengatakan akan mewajibkan platform daring di bawah yurisdiksinya untuk menampilkan peringatan pencegahan penyakit dan membatasi akses ke produk berisiko tinggi. Platform yang tidak mematuhi dapat dikenakan sanksi, tambah kementerian tersebut.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Penjaga Pantai akan mengerahkan radar dan pesawat nirawak untuk memantau kapal mencurigakan, memperluas pemeriksaan untuk menekan penyelundupan produk hewan, dan memperkuat pemeriksaan barang bawaan awak kapal, menurut laporan tersebut.
Perdana Menteri Cho Jung-tai (卓榮泰) telah menginstruksikan lembaga terkait untuk secara ketat menegakkan langkah baru ini guna membantu Taiwan mendapatkan kembali status bebas ASF, setelah demam babi Afrika dikonfirmasi di sebuah peternakan babi di Taichung bulan lalu, kata Juru Bicara Kabinet Michelle Lee (李慧芝) hari Kamis.
Selesai/IF