Taipei, 11 Nov. (CNA) Sebagian Kabupaten Yilan di Taiwan timur laut sempat tergenang banjir akibat hujan deras yang dipicu mendekatnya Badai Tropis Fung-Wong pada Selasa (11/11), dengan beberapa jalan di daerah dataran rendah terendam hingga setinggi satu lantai penuh.
Banjir sempat melanda jalan-jalan di Desa Wujie, Kelurahan Su'ao, Kelurahan Luodong, dan Desa Dongshan, yang membuat otoritas setempat menutup jalanan.
Di Dongshan, beberapa bagian tanggul di sepanjang Sungai Ankeng rusak akibat hujan lebat, hampir roboh, menurut pihak berwenang.
Di Su'ao, tanah longsor kecil di Dusun Nanshing menyebabkan aliran lumpur kuning mengalir deras. Jalan Mingui juga terendam, dengan bagian terdalam mencapai setinggi bahu orang dewasa, menurut kantor kelurahan.
Sementara itu, Jalan Zhongshan dan kawan di depan Stasiun Kereta Su'ao terendam air hingga setengah lantai bangunan. Di daerah rendah, genangan air setinggi satu lantai penuh, kata kantor kelurahan.
Kantor Kelurahan Su'ao mengatakan telepon ke pusat penanggulangan bencana berdatangan tanpa henti. Di bawah hujan deras, kendaraan amfibi militer dan perahu penyelamat pemadam kebakaran dikerahkan menembus area banjir, mengevakuasi satu per satu warga yang terjebak, kata mereka.
Di antara warga yang dievakuasi terdapat orang dengan mobilitas terbatas, pengguna kursi roda, pasien yang terbaring di tempat tidur, serta orang tua yang membawa anak kecil, banyak di antaranya panik dan tidak berdaya, kata kantor kelurahan.
Seorang perwakilan warga Su'ao, Tseng Tai-shan (曾太山), mengatakan kepada CNA bahwa rumahnya yang berada di Jalan Zhongyuan sempat terendam hingga lantai dua, sehingga keluarganya terpaksa mengungsi ke lantai tiga.
Seiring air surut pada Rabu pagi, warga mulai membersihkan rumah mereka. Menghadapi lumpur yang menutupi seluruh lantai rumah, beberapa orang mengatakan mereka berjaga sepanjang malam tanpa tidur.
"Dapur dan perabotan kami semua rusak," ujar seorang wanita bermarga Lin (林) yang tinggal di Gang Quanxing, kepada CNA. Ia mengatakan sekitar pukul 6 sore, air dari sungai di luar rumah mulai masuk dan genangan di dalam rumah mencapai lehernya.
Karena listrik padam, ujarnya, ia tidak dapat memindahkan peralatan penting dari lantai satu ke lantai dua dan hanya bisa membiarkan semuanya terendam.
Seorang pria bermarga Lin (林) yang tinggal di Jalan Zhongyuan mengatakan ia pada Selasa malam kembali mengalami mimpi buruk yang mengingatkannya akan air bah yang menerjang rumahnya karena Taifun Megi 15 tahun silam.
Ia menuturkan bahwa air di rumahnya kali ini mencapai setinggi satu lantai, hanya sekitar 30 sentimeter lebih rendah dibanding banjir 15 tahun lalu.
Seluruh keluarga mengungsi ke lantai dua, dan setelah air surut, mereka bersama-sama membersihkan rumah, dengan plafon di lantai satu masih bocor dan seluruh perabot serta interior rumah hancur total, ujarnya.
Hotel Lakeshore Yilan juga mengalami banjir parah di area parkir rubanahnya, membuat sekitar lebih dari 30 terdampak. Pihak hotel pun menyatakan mereka telah memberikan pembebasan biaya kamar dan layanan makan bagi tamu yang terdampak, serta menyiapkan kendaraan antar-jemput dan subsidi transportasi.
Untuk kendaraan yang terendam di tempat parkir bawah tanah, kata pihak hotel, mereka telah membantu proses pencatatan dan secara proaktif menghubungi perusahaan asuransi, serta akan sepenuhnya bekerja sama dalam proses klaim dan kompensasi.
Saat meninjau lokasi banjir, Lurah Lee Ming-che (李明哲) menyampaikan kepada media bahwa lebih dari seribu rumah diperkirakan terdampak dan area yang terkena banjir ini sangat luas. Banyak tempat tinggal terendam hingga 130–140 sentimeter, dan berbagai peralatan usaha warga terendam air, ujarnya.
Lee mengatakan ia berharap pemerintah pusat tidak hanya memberikan bantuan kepada warga terdampak, tetapi juga segera menyalurkan dana tambahan bagi proyek saluran pengendali banjir baru di Su'ao.
Pada pukul 1.15 siang, pusat Badai Tropis Fung-Wong berada di sekitar 130 kilometer dari titik paling barat Taiwan, bergerak 18-31 kilometer per jam (km/jam) ke timur-timur laut, disertai kecepatan angin maksimum berkelanjutan 65 km/jam dan hembusan hingga 90 km/jam, menurut Direktorat Jenderal Cuaca Pusat.
Hingga Rabu pagi, badai ini telah mengakibatkan setidaknya 51 orang terluka, terbanyak di Yilan dengan 12, dan 349 bencana, termasuk 99 kasus banjir yang 76 di antaranya juga berada di kabupaten tersebut, menurut Pusat Operasi Darurat Nasional.
Selesai/ja