Kucing masih hilang pasca masuk rel kereta bawah tanah Taipei akhir Oktober

11/11/2025 16:14(Diperbaharui 11/11/2025 16:14)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Kantor Perlindungan Hewan Kota Taipei)
(Sumber Foto : Kantor Perlindungan Hewan Kota Taipei)

Taipei, 11 Nov. (CNA) Seekor kucing peliharaan masih dicari hingga Selasa (11/10) setelah tidak sengaja lolos dari kandangnya dan masuk ke jalur rel bawah tanah Stasiun Songshan Taiwan Railways pada 27 Oktober, menurut Kantor Perlindungan Hewan Kota Taipei.

Kantor tersebut dalam sebuah rilis pers hari Selasa mengatakan bahwa saat kejadian, sang pemilik tidak memasang kandang hewan peliharaannya dengan aman dan sesuai peraturan, lalu meletakannya di lantai eskalator menuju peron stasiun.

Kandang tersebut lalu terguling ke peron karena tidak stabil dan pintunya terbuka, dan kucing berusia 15 tahun tersebut ketakutan sehingga tidak sengaja masuk ke area rel kereta, kata kantor tersebut.

Pemiliknya meninggalkan lokasi terlebih dahulu karena mengejar kereta dan kemudian bekerja sama dengan pihak Taiwan Railways Corp (TRC) untuk melakukan operasi penyelamatan, kata kantor tersebut.

Sejak dilaporkan pada 27 Oktober, pencarian dilakukan dengan mematuhi peraturan keselamatan TRC dan dua kandang jebakan telah dipasang terlebih dahulu, kata kantor tersebut.

Kantor tersebut mengatakan mereka bekerja sama dengan TRC dalam mempertimbangkan periode pemeliharaan jalur rel saat listrik dimatikan di malam hari.

Petugas perlindungan hewan diterjunkan pada pukul 1 hingga 4 dini hari 5 dan 6 November untuk berjalan kaki melakukan pencarian dari Stasiun Songshan ke Stasiun Nangang, serta dari Stasiun Taipei ke Stasiun Songshan, dipandu personel TRC.

Kantor Perlindungan Hewan menyatakan, petugas telah memeriksa lokasi kemungkinan suara kucing, pantulan matanya yang memantulkan cahaya, serta jejak urinenya, dan melakukan pencarian menggunakan kamera termal.

Sepanjang jalur, total 18 kandang jebakan telah dipasang di lokasi yang tidak mengganggu operasional kereta, dengan persediaan makanan kaleng dan pakan yang cukup yang diganti dan diperiksa setiap hari oleh petugas TRC, kata kantor tersebut.

Kemungkinan sanksi terhadap pemilik akan diputuskan setelah kucing berhasil ditangkap dan kondisi lukanya diperiksa, namun fokus utama saat ini adalah agar hewan itu dapat diselamatkan, kata kantor tersebut.

Jika pemilik terbukti melanggar Undang-Undang Perlindungan Hewan dan menyebabkan cedera atau kematian kucing, ia bisa dikenai sanksi, kata kantor tersebut.

Kantor Perlindungan Hewan menambahkan, berdasarkan informasi TRC, makanan di kandang jebakan dan nampan pasir hari Selasa tidak terganggu, menunjukkan kucing belum masuk kandang untuk makan.

Untuk durasi pemasangan kandang jebakan, keputusan akhir akan ditentukan melalui komunikasi antara TRC dan pemilik kucing, dan kantor tersebut akan memberikan bantuan penuh, kata mereka.

(Oleh Liu Chien-pang dan Jason Cahyadi)

Selesai/ja

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.