Peternak yang bertanggung jawab atas wabah demam babi di Taiwan ditahan

04/11/2025 14:53(Diperbaharui 04/11/2025 14:53)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Peternakan babi tempat wabah demam babi Afrika terjadi. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Peternakan babi tempat wabah demam babi Afrika terjadi. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 4 Nov. (CNA) Pengadilan Distrik Taichung pada Selasa (11/4) pagi menyetujui permintaan kejaksaan untuk menahan seorang ayah dan anak yang mengelola peternakan babi tempat wabah demam babi Afrika terbaru di Taiwan berasal, atas dugaan pemalsuan dokumen.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Kejaksaan Distrik Taichung mengatakan setelah menginterogasi ulang para peternak, ditemukan bahwa mereka kemungkinan melakukan pemalsuan dan berisiko tinggi untuk menghancurkan atau memalsukan barang bukti serta bersekongkol dengan rekan atau saksi jika dibebaskan.

Faktor-faktor tersebut membuat kejaksaan meminta agar kedua individu tersebut ditahan dan tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan pihak luar.

Para peternak, bermarga Chen (陳), diduga mengubah angka pada formulir rangkap tiga yang digunakan untuk mencatat penyerahan bangkai babi mati ke operasi pemrosesan di luar lokasi, yang menggunakan panas untuk membuat bangkai tersebut aman untuk diproses lebih lanjut menjadi produk daging babi.

Perubahan nomor pada formulir menyebabkan perbedaan antara formulir yang diberikan kepada operator pemrosesan dan yang disimpan peternak, menurut pernyataan kejaksaan pada 30 Oktober.

Perbedaan ini menyulitkan untuk memastikan apakah semua babi yang mati dari peternakan tersebut telah ditangani operator pemrosesan atau ada yang mungkin dijual secara ilegal di pasar atau dibuang secara terpisah, sehingga memicu penyidikan terhadap tindakan para peternak.

Kejaksaan mengatakan mereka akan terus bekerja sama secara erat dengan unit pengendalian penyakit di pemerintah pusat dan daerah serta unit kepolisian untuk mengungkap kebenaran di balik insiden ini demi melindungi kepentingan publik dan stabilitas pertanian nasional.

Wabah ini, yang diumumkan secara publik pada 22 Oktober, dipastikan berasal dari peternakan tersebut pada 25 Oktober.

Hal ini menyebabkan larangan pemotongan dan pengangkutan babi di Taiwan selama 15 hari, yang dijadwalkan berakhir pada 7 November.

Pusat Komando Demam Babi Afrika pada Senin mengatakan wabah tersebut kemungkinan disebabkan pemberian limbah makanan yang belum disterilkan dengan benar kepada babi.

Pusat tersebut juga mengatakan bahwa wabah tampaknya sudah terkendali.

(Oleh Su Mu-chun, Wu Kuan-hsien, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.