Pemkot Taipei ingatkan pekerja migran larangan bawa daging babi ke Taiwan

04/11/2025 19:11(Diperbaharui 04/11/2025 19:11)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Tenaga Kerja)
(Sumber Foto : Direktorat Jenderal Tenaga Kerja)

Taipei, 4 Nov. (CNA) Pemerintah Kota Taipei, Selasa (11/4) mengatakan bahwa seiring dengan melandanya wabah demam babi Afrika (ASF), selain menyosialisasikan pencegahan penyakit melalui berbagai saluran kepada pekerja migran, mereka juga mengingatkan tenaga kerja asing agar tidak membawa produk daging babi saat pulang kampung atau kembali ke Taiwan.

Kantor Pekerja Migran dan Disabilitas Kota Taipei dalam sebuah rilis pers mengatakan, menyikapi kasus ASF baru-baru ini di Taiwan, pihak bea cukai telah memperketat pengawasan di perbatasan dan mengingatkan pekerja migran agar tidak membawa produk daging babi masuk ke Taiwan untuk menghindari denda.

Kantor tersebut mengatakan virus ASF dapat bertahan hidup lebih dari 1.000 hari dalam daging babi beku, sehingga mereka mengimbau pekerja migran untuk tidak membeli produk olahan daging tanpa sertifikat karantina ataupun makanan seperti kue bulan, bacang, ham, hot dog, abon daging, atau pakan hewan yang mengandung babi dengan asal-usul tidak jelas.

Menurut situs resmi Kementerian Pertanian, pelanggaran pertama akan dikenakan denda sebesar NT$200.000 (Rp108,2 juta), sedangkan yang kedua dapat mencapai NT$1 juta, dan warga asing yang tidak dapat membayarkannya di perbatasan akan dideportasi.

Kantor Pekerja Migran dan Disabilitas menambahkan bahwa membeli produk daging dari daerah wabah melalui belanja daring dan mengirimkannya ke Taiwan dapat dijatuhi hukuman maksimal tujuh tahun penjara atau denda hingga NT$3 juta.

Jika pekerja migran menerima paket produk daging babi yang dikirim dari daerah wabah, paket tersebut harus diserahkan ke instansi karantina hewan untuk dimusnahkan, kata kantor tersebut, seraya mengingatkan mereka untuk tidak membuangnya ke sampah atau limbah dapur, dengan pelanggaran dapat didenda maksimal NT$150.000.

Kepala Kantor Pekerja Migran dan Disabilitas Chen Kun-hong (陳昆鴻) mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi dan, melalui halaman Facebook "手牽手at Taipei", mengunggah informasi dalam berbagai bahasa untuk mengedukasi majikan dan pekerja migran mengenai langkah-langkah pencegahan penyakit.

(Oleh Yang Shu-min dan Jason Cahyadi)

Selesai/ja

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.