Taipei, 15 Okt. (CNA) National Pingtung University of Science and Technology (NPUST) telah menyatakan mereka akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk mengevaluasi dan memperkuat keselamatan lalu lintas dengan pemasangan alat pengukur kelajuan, menaggapi dua kecelakaan maut di kampus dalam kurun sebelas hari baru-baru ini.
Menurut keterangan, insiden pertama terjadi pada 1 Oktober, di mana mahasiswa bermarga Chiu (邱) tewas setelah tergelincir dan menabrak pembatas jalan. Beberapa hari kemudian, seorang mahasiswa baru, Yang (楊), juga mengalami kecelakaan, sekitar 700 meter dari lokasi pertama.
Dalam tanggapan tertulis pada Sabtu (11/10), pihak NPUST menyebut meskipun kampus telah memasang lampu lalu lintas, rambu peringatan "Kelajuan 40 kilometer per jam, kurangi kelajuan", namun tragedi tidak dapat dihindari.
Pihak kampus telah segera mengerahkan petugas ke lokasi dan memberikan dukungan kepada keluarga korban, menurut tanggapan tersebut.
NPUST menyerukan agar seluruh sivitas akademika lebih memerhatikan keselamatan lalu lintas dan menghargai nyawa. Dalam rapat pekan lalu, kampus memutuskan untuk menargetkan mahasiswa baru sebagai kelompok prioritas untuk program edukasi keselamatan, kata mereka.
Untuk mencegah kejadian serupa, kampus akan bekerja sama dengan instansi terkait dan meningkatkan fasilitas keselamatan, seperti pemasangan alat pengukur kecepatan dan rambu peringatan tambahan, kata NPUST
Sejak awal semester, kata NPUST, kampus telah melaksanakan program keselamatan lalu lintas yang meliputi ceramah, pelatihan mengemudi motor, edukasi pencegahan kecelakaan, serta promosi penggunaan transportasi pelan seperti bus kampus, sepeda listrik, dan sepeda biasa.
Setiap tahun, kata NPUST, kampus mengundang Pemerintah Kabupaten Pingtung dan tim profesional lalu lintas untuk survei dan evaluasi desain lalu lintas kampus, terutama terkait lampu lalu lintas dan marka jalan.
Mereka menargetkan penyelesaian evaluasi dan rencana perbaikan sebelum akhir tahun, dengan dukungan anggaran dari pemerintah pusat, kata pihak kampus.
Menurut data Biro Kepolisian Kabupaten Pingtung, hingga 2 Oktober, sepanjang jalan sekitar kampus terjadi 89 kecelakaan klasifikasi A2 -- luka berat atau kematian lebih dari 24 jam -- melibatkan kelompok usia 18–22 tahun, dengan 128 orang mengalami luka.
Baru pada 9 Oktober, NPUST dan kepolisian menandatangani deklarasi kerja sama keselamatan lalu lintas kampus serta telah mendelegasikan tugas kepada instansi profesional untuk meninjau ulang desain lalu lintas internal, dengan harapan menyelesaikan perbaikan dan mengamankan anggaran sebelum akhir tahun.
(Oleh Huang Yu-jing dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC