Taipei, 18 Okt. (CNA) Kementerian Urusan Digital (MODA) Taiwan berencana membatasi akses ke TikTok pada jaringan Wi-Fi di sekolah dasar dan menengah pertama, namun larangan secara nasional akan membutuhkan konsensus sosial karena implikasinya terhadap kebebasan berbicara, kata Menteri Urusan Digital Lin Yi-ching (林宜敬).
Lin menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah sesi legislatif pada Rabu (15/10), di mana Legislator Kuomintang (KMT) Hung Meng-kai (洪孟楷) menyerukan pelarangan total terhadap platform media sosial yang dikembangkan perusahaan Tiongkok, ByteDance, di sekolah-sekolah.
Hung mengutip kekhawatiran yang semakin meningkat bahwa algoritma TikTok, yang merekomendasikan konten yang dipersonalisasi kepada pengguna, menimbulkan risiko terhadap kesehatan mental dan fisik anak-anak serta remaja.
Lin mengatakan MODA telah membawa TikTok di bawah pengawasan regulasi, seraya menambahkan bahwa ada tiga area utama yang menjadi perhatian terkait platform tersebut: penyimpanan data, sejauh mana kepemilikan Tiongkok, dan potensi bahayanya terhadap anak di bawah umur.
Dua isu pertama sudah sedang dibahas antara TikTok dan Amerika Serikat, ujar Lin.
Terkait perlindungan anak di bawah umur, MODA bekerja sama erat dengan Kementerian Pendidikan (MOE) dan lembaga lain untuk merancang regulasi yang akan melarang anak di bawah usia 12 tahun membuat akun TikTok dan memberlakukan pembatasan tertentu bagi pengguna berusia 13 hingga 15 tahun.
MODA juga berencana menggunakan langkah-langkah teknologi untuk membatasi akses siswa ke TikTok di lingkungan sekolah, kata Lin.
Namun, ia menambahkan bahwa sekolah tidak akan diwajibkan memeriksa ponsel siswa; sebagai gantinya, akses ke TikTok akan diblokir melalui jaringan Wi-Fi kampus.
Mengenai apakah TikTok harus dilarang, Lin mengatakan keputusan seperti itu memerlukan konsensus sosial, karena menyangkut kebebasan berbicara.
Untuk saat ini, pemerintah akan memulai dengan fokus pada langkah-langkah perlindungan anak di bawah umur, ujarnya.
Dalam sesi legislatif tersebut, Hung Meng-kai juga mengatakan bahwa jika tujuannya adalah melindungi anak di bawah umur, pemerintah seharusnya tidak hanya mempertimbangkan pembatasan TikTok tetapi juga meninjau semua aplikasi yang mungkin menimbulkan risiko bagi anak-anak dan remaja, seperti platform kencan.
Ia mendesak adanya tinjauan komprehensif untuk membuat daftar dan membangun sistem klasifikasi.
Menanggapi hal tersebut, Lin mengatakan MODA akan mendiskusikan isu ini dengan MOE dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, serta berharap rencana awal dapat dikembangkan pada akhir tahun ini.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Cheng Ying-yao (鄭英耀) mengatakan dalam sesi legislatif terpisah bahwa kementeriannya akan merespons melalui aturan kampus dan pendidikan literasi media untuk membantu siswa mengidentifikasi misinformasi.
Selesai/IF