MOA: Botulisme dan tabrakan jadi ancaman utama bagi burung migrasi di Taiwan

21/09/2025 15:49(Diperbaharui 21/09/2025 15:49)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Dokumentasi Institut Penelitian Keanekaragaman Hayati Taiwan)
(Sumber Foto : Dokumentasi Institut Penelitian Keanekaragaman Hayati Taiwan)

Taipei, 21 Sep. (CNA) Keracunan botulisme dan tabrakan merupakan ancaman utama bagi burung migrasi di Taiwan, kata Kementerian Pertanian (MOA) pada hari Rabu (17/9). 

MOA mengatakan sebanyak 335 burung migran dari 58 spesies telah diselamatkan antara tahun 2013 dan 2024. Setiap bulan September dan Oktober, sejumlah besar burung migran tiba di Taiwan untuk bermigrasi atau singgah, namun banyak yang menghadapi bahaya.

Dari 107 kasus botulisme, 105 melibatkan burung spoonbill muka hitam, di mana 80 di antaranya berhasil direhabilitasi dan dilepasliarkan, menurut Institut Penelitian Keanekaragaman Hayati Taiwan (TBRI) di bawah MOA.

Penyakit ini menyebabkan kelemahan otot dan kelumpuhan progresif, dan seringkali berakibat fatal.

TBRI mengaitkan tingginya tingkat pemulihan dengan serum antitoksin yang "mahal dan terbatas", yang diprioritaskan untuk spoonbill muka hitam yang sangat terancam punah dan belum dapat diberikan secara luas kepada spesies lain.

(Sumber Gambar : Facebook Institut Penelitian Keanekaragaman Hayati Taiwan)
(Sumber Gambar : Facebook Institut Penelitian Keanekaragaman Hayati Taiwan)

Wabah botulisme lebih mungkin terjadi ketika ikan mati secara massal di lahan basah atau jika ada tumbuhan membusuk yang dikombinasikan dengan penurunan curah hujan.

"Jika tidak segera ditangani, penumpukan bangkai burung dapat menjadi sumber racun baru, menciptakan siklus yang berbahaya," tambah institut tersebut.

Dari 85 kasus tabrakan, 45 melibatkan kendaraan dan 21 melibatkan kaca bangunan, dengan tingkat pelepasan kembali masing-masing sebesar 24,4 persen dan 52,4 persen, menurut institut tersebut.

TBRI mengatakan tabrakan dengan kendaraan telah lama menjadi penyebab utama cedera pada satwa liar, dengan hanya 22 persen dari semua hewan yang tertabrak mobil dapat pulih.

TBRI mendesak masyarakat untuk melaporkan dugaan burung migran yang terluka kepada otoritas setempat atau unit penyelamatan satwa liar agar dapat ditangani secara aman oleh para profesional.

TBRI juga menyarankan pengemudi untuk memperlambat laju kendaraan di area yang sering dilalui burung migran dan, jika terjadi tabrakan, untuk memberikan bantuan yang sesuai serta memberitahu otoritas terkait.

(Oleh Wang Shu-fen, Sunny Lai, dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.