Taiwan catat 2 kasus malaria dari Indonesia

16/09/2025 18:01(Diperbaharui 16/09/2025 18:01)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : CNA, 16 September 2025)
(Sumber Foto : CNA, 16 September 2025)

Taipei, 16 Sep. (CNA) Taiwan telah mencatat empat kasus impor baru malaria, dengan dua di antaranya adalah warga lokal yang baru-baru ini bepergian ke Indonesia, kata Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) pada Selasa (16/9).

Dokter CDC Lin Yung-ching (林詠青) dalam sebuah laporan rutin mengatakan bahwa kedua orang itu masing-masing adalah pria berusia 60-an dari Taiwan utara dan pria 40-an tahun dari wilayah tengah.

Mereka melakukan perjalanan ke Indonesia pada Juli-Agustus, dan mengalami gejala demam, menggigil, penurunan nafsu makan, serta diare setelah kembali ke Taiwan, kata Lin.

Hasil pemeriksaan menunjukkan trombosit mereka rendah, dan keduanya positif Plasmodium vivax, ujarnya, menambahkan bahwa mereka telah dinyatakan sembuh setelah masing-masing dirawat satu hingga dua pekan.

Sementara itu, juga ada seorang pria berusia 60-an tahun dari Taiwan utara yang pada Juli-Agustus melakukan perjalanan ke Tanzania, Uganda, Rwanda, dan Kenya. Saat itu, ia sempat didiagnosis malaria dan minum obat selama empat hari, kata Lin.

Setelah kembali ke Taiwan pada awal September, ia kembali mengalami demam, pusing, dan muntah. Hasil pemeriksaan menunjukkan trombositnya rendah, dan ia positif Plasmodium falciparum, kata Lin, menambahkan bahwa ia telah dirawat selama sepekan sebelum sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Kasus keempat adalah seorang pria berusia 50-an tahun dari wilayah tengah yang telah lama tinggal di India dan tiba di Taiwan pada akhir Agustus, sebelum mengalami mengalami demam, sakit kepala, dan kelelahan pada awal September, kata Lin.

Setelah dua kali berobat tanpa perbaikan, pada pemeriksaan ketiga trombositnya ditemukan rendah dan hasil PCR menegaskan ia positif Plasmodium vivax, dengan sumber infeksi diperkirakan berasal dari India, kata Lin, menambahkan bahwa ia masih menjalani perawatan di rumah sakit dalam kondisi stabil.

Wakil Direktur Pusat Intelijen Epidemi CDC, Lee Chia-Lin (李佳琳), menyatakan jumlah kasus malaria tahun ini sudah mencapai 20 kasus, seluruhnya impor, dan menjadi yang tertinggi dalam periode yang sama sejak 2007.

Usia pasien berkisar dari 10-an hingga 60-an tahun, dan sebagian besar infeksi berasal dari negara-negara Afrika dengan 13 kasus, diikuti lima dari Asia dan dua asal Oseania. Dari seluruhnya, 14 berasal dari infeksi Plasmodium falciparum, lima Plasmodium vivax, dan satu Plasmodium knowlesi.

Lee juga menambahkan bahwa dalam 19 tahun terakhir, total 207 kasus malaria yang dilaporkan di Taiwan semuanya impor.

CDC menekankan bahwa malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi parasit Plasmodium, dengan sebagian besar penderita akan menunjukkan gejala dalam tujuh hingga 30 hari setelah infeksi.

Saat ini epidemi malaria global masih berlangsung, kata CDC, yang mencatat jumlah kasus di Indonesia menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, terutama di wilayah Papua timur.

(Oleh Tseng Yi-ning dan Jason Cahyadi)

Selesai/ja

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.