Taipei, 15 Sep. (CNA) Kementerian Pertahanan Nasional (MND) menerbitkan pedoman keamanan baru dalam buku panduan pertahanan sipil edisi terbaru, guna memperkuat kesiapsiagaan publik di tengah meningkatnya tekanan militer dari Tiongkok.
Kepala Badan Mobilisasi Pertahanan Total MND, Shen Wei-chih (沈威志), Jumat (12/9) mengatakan bahwa buku panduan tersebut mengusung konsep “siaga berarti lebih aman” serta memberikan informasi kepada masyarakat mengenai potensi ancaman dan langkah tanggap darurat yang diperlukan.
Buku pedoman baru ini mengikuti dua edisi serupa sebelumnya yang dirilis pada tahun 2022 dan 2023, yang keduanya bertujuan untuk memperkuat kemampuan respons publik, kata Shen.
Dalam beberapa tahun terakhir, kata Shen, negara-negara seperti Prancis, Finlandia, Swedia, dan Lituania telah merilis buku pedoman pertahanan serupa, yang semuanya bertujuan untuk membimbing masyarakat agar bersiap di masa damai dan menghadapi krisis. Taiwan mengambil pendekatan yang sama, ujarnya.
Buku pedoman ini hadir dengan sampul oranye cerah dan ditujukan untuk pembaca dari segala usia, menampilkan karakter kartun yang menggambarkan prosedur pertolongan diri dan keadaan darurat.
Selain itu, buku ini juga memperingatkan ancaman kampanye disinformasi yang berkelanjutan terhadap Taiwan, termasuk penggunaan video rekayasa deepfake yang bertujuan memecah belah masyarakat dan melemahkan tekad bangsa.
Dalam situasi invasi militer, setiap pesan yang mengklaim kekalahan nasional atau menyerahnya pemerintah harus dianggap sebagai disinformasi, demikian isi panduan tersebut.
Buku ini juga mencatat bahwa aplikasi Tiongkok seperti DeepSeek, WeChat, TikTok (Douyin), dan Xiaohongshu dapat menimbulkan risiko keamanan siber.
Buku pedoman ini sekarang tersedia untuk diunduh di situs web Badan Mobilisasi Pertahanan Total. Versi cetak juga akan dibagikan melalui gerai ritel di seluruh Taiwan, meski rincian distribusinya belum diumumkan.
Selesai/IF