Taipei, 16 Sep. (CNA) Peter Kurz, seorang tokoh migran di Taiwan, baru-baru ini menjajal pengalaman melayani di sebuah toko FamilyMart, di mana ia juga mengajak masyarakat menyumbangkan uang receh mereka dalam aksi donasi untuk pemberdayaan imigran baru, kata Pearl S. Buck Foundation.
Didampingi manajer toko asal Malaysia Lim Tong Cheng (林桐正), Kurz, duta cinta Pearl S. Buck Foundation, pada 9 September mengenakan seragam staf FamilyMart, membuat sebuah minuman khas Thailand sambil melayani pelanggan dan membagikan pengalamannya, kata yayasan dalam sebuah rilis pers.
"Minimarket adalah tempat yang dikunjungi semua orang setiap hari. Hari ini, melalui partisipasi langsung, saya lebih merasakan betapa pentingnya lingkungan kerja yang ramah dan beragam bagi imigran baru agar bisa berakar di Taiwan," kata Kurz, yang juga komentator keuangan serta analis pasar dan industri Taiwan.
Kurz mengatakan ia sangat memahami tantangan saat pertama kali datang, dan ia berharap bahwa pengalamannya dan Lim dapat membuat lebih banyak orang mendukung imigran baru untuk menemukan rasa memiliki di Taiwan.
Lim sendiri menjadi staf toko tingkat dasar setelah lulus universitas. Sepanjang perjalanannya, ia menyadari tantangan yang muncul dari perbedaan bahasa dan budaya, namun berkat dukungan dan pendampingan rekan kerja, ia perlahan menemukan rasa memiliki di lingkungan kerja FamilyMart, menurut yayasan.
Dengan kerja keras, Lim berhasil menjadi manajer toko sekaligus instruktur pelatihan, menjadikan pengalamannya sebagai materi ajar untuk membantu pekerja asing baru mengatasi hambatan bahasa dan budaya serta menyesuaikan diri dengan aman di tempat kerja, kata yayasan.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang sabar membantu langkah demi langkah, sehingga saya dapat mengatasi kesulitan dan terbiasa dengan pekerjaan," kata Lim, yang telah tinggal di Taiwan tujuh tahun.
Kini, "Saya pun memiliki kesempatan menjadi instruktur pelatihan, berharap bisa meneruskan kesabaran dan dukungan yang pernah saya terima, membantu pegawai asing baru, baik dalam penyesuaian bahasa maupun pembelajaran pekerjaan, memberikan mereka pengakuan dan dorongan," ujarnya.
Menurut yayasan, kisah pertumbuhan Lim menunjukkan bahwa jika masyarakat memberikan pemahaman dan bantuan, imigran baru dapat hidup dengan stabil dan memberikan kontribusi kembali kepada publik, menjadikan keberagaman budaya sebagai kekuatan maju bagi Taiwan.
CEO Pearl S. Buck Foundation, Franco Chen (陳杰昇) mengatakan kegiatan ini tidak hanya menampilkan kisah para migran yang berusaha berkembang dan berkontribusi di tempat kerja, tetapi juga diharapkan dapat memperluas dampak ke keluarga imigran baru di seluruh Taiwan melalui program donasi "FamilyMart Peduli Imigran Baru".
Di program tersebut, yang berfokus pada dukungan pendidikan, pemberdayaan kerja, dan integrasi budaya imigran baru, kata Chen, hingga 30 September, masyarakat bisa memberikan donasi dengan uang receh yang dapat menghasilkan perubahan besar.
Chen mengatakan ia berharap kebaikan dari seluruh masyarakat dapat terkumpul untuk membantu keluarga imigran baru menjalani kehidupan yang stabil, anak-anak belajar dengan nyaman, serta mendorong pemahaman dan pertukaran budaya yang beragam.
Ia menekankan bahwa ketika lebih banyak orang mendukung, imigran baru tidak hanya bisa hidup stabil di Taiwan, tetapi juga menjadi pendorong penting bagi masyarakat yang lebih inklusif dan inovatif.
Selesai/IF