Taipei, 16 Sep. (CNA) Pemerintah Taiwan meningkatkan peringatan perjalanan ke Nepal menjadi level oranye kedua tertinggi, meminta warga untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu setelah aksi protes anti-korupsi yang mematikan menggulingkan pemerintah awal bulan ini.
Michael Lin (林昭宏), Kepala Departemen Urusan Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri (MOFA), menyatakan keputusan menaikkan peringatan perjalanan diambil pada 10 September, menyusul aksi protes besar-besaran di Nepal pada 8-9 September.
Setelah protes tersebut menyebabkan korban luka dan tewas, otoritas Nepal sementara memberlakukan jam malam di beberapa bagian kota besar.
Lin mengatakan ada dua kelompok turis Taiwan di Nepal saat kerusuhan terjadi, dan sejauh ini semua 47 anggota kedua kelompok telah kembali dengan selamat ke Taiwan.
Sekitar belasan warga Taiwan di luar negeri dan kerabat mereka di Nepal juga dalam keadaan aman, tambahnya.
Kini setelah situasi telah stabil, Sushila Karki, mantan ketua Mahkamah Agung Nepal, telah dilantik sebagai perdana menteri sementara negara tersebut, menurut Lin.
Nepal dijadwalkan menggelar pemilihan umum pada bulan Maret tahun depan, kata Lin, seraya menambahkan bahwa pemerintah Taiwan akan terus memantau perkembangan secara ketat.
Dalam keadaan darurat, warga Taiwan di Nepal dapat menghubungi kantor perwakilan Taiwan di India yang menangani urusan Nepal melalui hotline darurat di +91 9810-642-658, atau saluran darurat bebas pulsa MOFA Taipei yang aktif 24/7 di 0800-085-095.
Dalam sistem peringatan perjalanan empat warna MOFA, level terendah adalah abu-abu, diikuti kuning, oranye, dan merah.
Selesai/ja