Taiwan naikkan peringatan perjalanan ke Nepal setelah kerusuhan mematikan

16/09/2025 15:52(Diperbaharui 16/09/2025 15:52)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Reuters)
(Sumber Foto : Reuters)

Taipei, 16 Sep. (CNA) Pemerintah Taiwan meningkatkan peringatan perjalanan ke Nepal menjadi level oranye kedua tertinggi, meminta warga untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu setelah aksi protes anti-korupsi yang mematikan menggulingkan pemerintah awal bulan ini.

Michael Lin (林昭宏), Kepala Departemen Urusan Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri (MOFA), menyatakan keputusan menaikkan peringatan perjalanan diambil pada 10 September, menyusul aksi protes besar-besaran di Nepal pada 8-9 September.

Setelah protes tersebut menyebabkan korban luka dan tewas, otoritas Nepal sementara memberlakukan jam malam di beberapa bagian kota besar.

Lin mengatakan ada dua kelompok turis Taiwan di Nepal saat kerusuhan terjadi, dan sejauh ini semua 47 anggota kedua kelompok telah kembali dengan selamat ke Taiwan.

Sekitar belasan warga Taiwan di luar negeri dan kerabat mereka di Nepal juga dalam keadaan aman, tambahnya.

(Sumber Foto : Situs web Kementerian Luar Negeri Taiwan)
(Sumber Foto : Situs web Kementerian Luar Negeri Taiwan)

Kini setelah situasi telah stabil, Sushila Karki, mantan ketua Mahkamah Agung Nepal, telah dilantik sebagai perdana menteri sementara negara tersebut, menurut Lin.

Nepal dijadwalkan menggelar pemilihan umum pada bulan Maret tahun depan, kata Lin, seraya menambahkan bahwa pemerintah Taiwan akan terus memantau perkembangan secara ketat.

Dalam keadaan darurat, warga Taiwan di Nepal dapat menghubungi kantor perwakilan Taiwan di India yang menangani urusan Nepal melalui hotline darurat di +91 9810-642-658, atau saluran darurat bebas pulsa MOFA Taipei yang aktif 24/7 di 0800-085-095.

Dalam sistem peringatan perjalanan empat warna MOFA, level terendah adalah abu-abu, diikuti kuning, oranye, dan merah.

(Oleh Joseph Yeh dan Muhammad Irfan)

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ja

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.