Taipei, 14 Sep. (CNA) Wakil Presiden Hsiao Bi-khim (蕭美琴) dan Joseph Wu (吳釗燮), salah satu pejabat tinggi keamanan nasional Taiwan, keduanya telah membuat pernyataan publik di media sosial mengenai kematian aktivis sayap kanan Amerika, Charlie Kirk, yang dibunuh pekan lalu dalam sebuah sebuah acara publik di Amerika Serikat (AS).
"Terkaget melihat berita tentang pembunuhan Charlie Kirk," kata Hsiao, yang menjabat sebagai duta besar de facto Taiwan untuk AS dari 2020 hingga 2023, dalam sebuah unggahan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, hari Kamis (11/9).
Hsiao mengatakan bahwa masyarakat Taiwan, seperti halnya orang Amerika, memandang kampus universitas sebagai tempat aman untuk belajar, menyampaikan pendapat, dan berdiskusi, merujuk pada fakta bahwa Kirk, seorang aktivis konservatif berusia 31 tahun, ditembak mati saat berbicara di Utah Valley University hari Rabu.
"Pandangan yang berbeda bisa diperdebatkan, tetapi kekerasan tidak boleh ditoleransi, di kampus maupun di mana pun," tambahnya.
Sementara itu, Wu, mantan diplomat tertinggi Taiwan yang sejak Mei 2024 menjabat sebagai sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional, menyebut pembunuhan Kirk sebagai tragedi yang mengerikan.
"Saya menyampaikan belasungkawa tulus kepada keluarganya dan jutaan warga Amerika, serta masyarakat di seluruh dunia, yang sangat mencintainya," tulisnya di X.
Kirk dikenal sebagai salah satu suara terkemuka gerakan MAGA dalam Partai Republik sekaligus pendukung kuat Presiden AS Donald Trump. Kematian Kirk menyita perhatian dunia internasional.
Selesai/