MOL: 66 perusahaan kurangi jam kerja akibat tarif bea masuk AS

02/08/2025 12:26(Diperbaharui 02/08/2025 12:26)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Seorang pekerja konstruksi mengoperasikan ekskavator di sebuah lokasi kerja di Distrik Beitou, Taipei. (Sumber Foto : CNA)
Seorang pekerja konstruksi mengoperasikan ekskavator di sebuah lokasi kerja di Distrik Beitou, Taipei. (Sumber Foto : CNA)

Taipei, 1 Agu. (CNA) Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) Taiwan, Jumat (1/8) mencatat bahwa ada 66 perusahaan dengan total 1.735 pekerja yang telah mengurangi jam kerja akibat ancaman tarif impor Amerika Serikat (AS), yang pada hari yang sama ditetapkan sebesar 20 persen.

Pemerintah menyatakan mereka akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap perusahaan yang melaporkan pengurangan jam kerja serta melakukan kunjungan ke perusahaan, sekaligus menyiapkan berbagai kebijakan untuk mendukung pekerja yang terdampak.

Dalam data MOL yang diumumkan pada 1 Agustus, tercatat total 190 perusahaan yang telah melaporkan pengurangan jam kerja sebagai dampak kondisi ekonomi, dengan jumlah pekerja terdampak sebanyak 3.441 orang.

Dibandingkan periode sebelumnya yang diumumkan pada 16 Juli, yaitu 179 perusahaan dengan 3.196 orang terdampak, terdapat penambahan sebelas perusahaan dan 245 pekerja.

Baca juga: AS kenakan Taiwan tarif impor 20%

Direktur Departemen Kondisi Kerja dan Kesetaraan Ketenagakerjaan MOL, Huang Chi-ya (黃琦雅) menyampaikan kepada CNA bahwa sejak kebijakan tarif AS diumumkan pada April lalu, pemerintah daerah telah melaporkan adanya 66 perusahaan dengan total 1.735 pekerja yang menerapkan pengurangan jam kerja.

Dibanding periode sebelumnya, yang mencatat 56 perusahaan dengan 1.417 pekerja, terdapat penambahan 12 perusahaan baru, sementara dua lainnya berhenti menerapkan kebijakan tersebut, sehingga secara total terdapat peningkatan sepuluh usaha dan 318 pekerja, kata dia.

Huang menjelaskan, dua perusahaan yang menghentikan kebijakan pengurangan jam kerja berasal dari industri manufaktur logam dan peralatan mesin.

Hasil kunjungan menunjukkan bahwa pesanan dari pelanggan masih cukup untuk menopang produksi, sehingga mereka tidak akan melanjutkan kebijakan tersebut dalam waktu dekat, menurutnya.

Ia menambahkan bahwa tarif 20 persen dari AS terhadap Taiwan saat ini bersifat sementara dan masih akan terus dinegosiasikan.

MOL, kata Huang, akan terus memantau laporan pengurangan jam kerja secara ketat, melakukan kunjungan langsung ke perusahaan, serta menyiapkan berbagai kebijakan yang dapat mendukung perlindungan hak-hak pekerja di waktu yang tepat.

(Oleh Wu Hsin-yun dan Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.