Taichung, 2 Agu. (CNA) Seorang wanita asal Taichung tertipu investasi palsu aset kripto setelah bergabung dalam grup investasi abal-abal buatan sindikat penipuan, dengan kerugian hampir NT$10 juta (Rp5,51 miliar), kata kepolisian setempat pada Jumat (1/8).
Kantor Polisi IV Taichung menyampaikan bahwa korban, bermarga Lai (賴), telah melapor dan bersedia bekerja sama untuk memancing pelaku yang mengambil uang secara langsung, dan petugas telah berhasil menangkap kurir penipuan.
Menurut kepolisian, Lai bergabung ke dalam sebuah grup pesan singkat investasi saham, yang dibentuk sindikat penipuan pada April lalu, tempat pelaku menyarankan investasi dalam mata uang kripto.
Lai pun secara bertahap menyetorkan dana hingga hampir NT$10 juta. Karena sempat berhasil melakukan penarikan dana, ia semakin percaya dan tidak curiga, menurut kepolisian.
Namun belakangan, saat membahas soal investasi dengan temannya, ia mulai menyadari kejanggalan dan akhirnya melapor ke Stasiun Polisi Nantun. Setelah penyelidikan, kepolisian memastikan ini merupakan modus umum penipuan dengan kedok investasi palsu.
Saat sindikat kembali menghubungi dan meminta tambahan dana, Lai, yang telah menyadari dirinya menjadi korban, memutuskan untuk bekerja sama dengan kepolisian guna menjebak kurir yang akan mengambil uang.
Petugas pada 24 Juli menangkap kurir penipuan, seorang pria bermarga Hsu (許) (61), di dekat sebuah sekolah menengah pertama di Distrik Nantun, Taichung.
Dalam pemeriksaan, Hsu mengaku awalnya mencari pekerjaan kedua karena kebutuhan ekonomi, dan ia menemukan iklan lowongan kerja yang menjanjikan bantuan dana dan tunjangan lewat internet.
Pelaku kemudian meminta identitas dan data pribadinya dengan alasan pendaftaran asuransi kerja, lalu menyuruhnya pergi dari New Taipei ke Taichung dengan kereta cepat untuk mengambil dana yang disebut sebagai "subsidi".
Meski sempat curiga, Hsu tetap menjalankan perintah karena tekanan ekonomi. Namun begitu tiba di lokasi, ia langsung ditangkap polisi.
Setelah diperiksa, Hsu dijerat dengan pasal penipuan dan pelanggaran Undang-Undang Pencegahan Pencucian Uang, dan kasusnya kini ditangani Kantor Kejaksaan Distrik Taichung.
(Oleh Su Mu-chun dan Agoeng Sunarto)
Selesai/JC