CWA: 2024 mencatat rekor suhu baru di Taiwan dengan rata-rata 24,6°C

02/08/2025 12:30(Diperbaharui 02/08/2025 12:30)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
(Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 2 Agu. (CNA) Suhu rata-rata Taiwan pada tahun 2024 mencapai 24,6 derajat Celsius, 0,7°C di atas rata-rata historis, menjadikannya tahun terpanas yang pernah tercatat, menurut Direktorat Jenderal Cuaca Pusat (CWA). 

CWA mengaitkan tingginya suhu ini dengan pemanasan global dan fenomena El Niño.

Menurut "Laporan Iklim Tahunan 2024" dari CWA, semua 22 stasiun cuaca utama di seluruh Taiwan mencatat suhu di atas rata-rata iklim 30 tahun (berdasarkan 1991-2020).

Setiap stasiun menempati peringkat di antara 10 tahun terpanas yang pernah tercatat di lokasi masing-masing. Secara khusus, Hsinchu, Taichung, Sun Moon Lake di Nantou, Tainan, Chenggong dan Taitung di Kabupaten Taitung, serta Dawu di Pingtung, mencatat rekor suhu tertinggi sepanjang masa.

Jumlah hari panas -- yang didefinisikan sebagai hari dengan suhu maksimum di atas 35°C -- juga melonjak. Taipei mencatat 63 hari panas, terbanyak di negara ini dan hampir 20 hari lebih banyak dari rata-rata 30 tahun. Sebagian besar stasiun lain, kecuali Pulau Pengjia di lepas pantai timur laut Taiwan, Keelung, Hualien, dan Hengchun, juga mencatat angka yang mendekati atau di atas rata-rata.

CWA mencatat bahwa jumlah hari panas di Taiwan terus meningkat sejak pertengahan 1970-an, sementara hari dingin -- yang didefinisikan sebagai hari dengan suhu di bawah 10°C di daerah dataran rendah -- telah menurun sejak 1960-an, menyoroti tren pemanasan yang jelas.

Meskipun total curah hujan tahunan Taiwan pada tahun 2024 mendekati rata-rata 30 tahun, pulau ini hanya mengalami 127 hari hujan -- salah satu yang paling sedikit dalam catatan, mencerminkan pergeseran jangka panjang menuju curah hujan yang lebih jarang namun lebih intens, menurut CWA.

Pemanasan global dan fenomena El Niño telah memperparah cuaca ekstrem, menyebabkan gelombang panas, kekeringan, hujan lebat, dan taifun yang lebih sering dan parah, menurut CWA.

Musim dingin lalu lebih hangat dan kering dari biasanya akibat monsun yang lebih lemah, sementara musim panas didominasi oleh sistem tekanan tinggi subtropis yang kuat yang membawa panas dan kekeringan luas ke Asia Timur.

(Oleh Chang Hsiung-feng, pemagang Wang Jia-wei, dan Jennifer Aurelia)  

>Versi Bahasa Inggris

Selesai/ML

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.