Taipei, 19 Juli (CNA) Tim Relawan Internasional Indonesia dari Central Taiwan University of Science and Technology (CTUST) baru-baru ini mengunjungi Sekolah Dasar Jhuo Lan di Kabupaten Miaoli untuk mengadakan kegiatan edukasi pertolongan pertama.
Melalui pengajaran kreatif dan pelatihan praktis, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan anak-anak dalam merespons situasi darurat dan meningkatkan keterampilan menyelamatkan diri, kata CTUST dalam sebuah rilis pers.
Acara yang digelar hari Selasa (15/7) ini dibuka dengan tarian dari tim relawan, kemudian dilanjutkan drama pendek bertema yang menyampaikan pentingnya pertolongan pertama secara ringan dan menyenangkan, kata universitas.
Materi yang diajarkan meliputi resusitasi jantung paru, teknik Heimlich, serta penggunaan defibrilator eksternal otomatis, kata universitas yang berbasis di Taichung tersebut.
Sesi praktik kelompok juga disediakan agar anak-anak dapat lebih memahami dan meningkatkan respons saat menghadapi situasi nyata, kata universitas.
Untuk meningkatkan interaktivitas dan keseruan belajar, tim relawan juga memanfaatkan lagu-lagu populer untuk mengajak anak-anak bergerak mengikuti irama, menciptakan suasana penuh semangat dan tawa, menurut CTUST.
Selain itu, sebuah kuis tentang pertolongan pertama juga diadakan agar siswa dapat mengingat langkah-langkah penting seperti pengecekan keamanan lokasi, prosedur meminta bantuan, dan ritme penekanan dada, yang diulas secara sistematis untuk memperkuat pemahaman, kata CTUST.
Anak-anak pun sangat antusias menjawab pertanyaan, menunjukkan semangat mereka dalam menyerap dan menerapkan konsep pertolongan pertama, menurut universitas.
Menjelang akhir acara, para relawan dan siswa bersama-sama membuat alat musik sederhana bernama kazoo dan memainkan lagu "Twinkle Twinkle Little Star".
Menurut CTUST, kegiatan ini sekaligus menjadi pemanasan bagi Tim Relawan Internasional Indonesia mereka yang akan berangkat dalam misi relawan luar negeri selama 14 hari pada Minggu.
Tujuannya adalah memperkuat kemampuan kepemimpinan lapangan dan kerja tim, serta menyebarkan pengalaman pendidikan kesehatan dari Taiwan ke dunia internasional, kata universitas.
Huang Liang-guei (黃良圭), dosen CTUST yang memimpin kegiatan ini bersama Direktur Program Pascasarjana Keperawatan Lin Kuan-yu (林冠語), menyatakan: "Pendidikan keperawatan bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga tentang membangkitkan kepedulian terhadap kehidupan."
"Respons anak-anak membuat kami percaya bahwa menanamkan pendidikan pertolongan pertama sejak dini adalah hal yang berharga dan penting," kata Huang.
Selesai/IF