PMI Taichung idap kanker payudara Stadium 4, SPA: Sudah menyebar ke seluruh tubuh

15/07/2025 17:22(Diperbaharui 15/07/2025 17:22)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Suhartini seorang perawat migran yang bekerja di Taichung terkena kanker payudara stadium 4. (Sumber Foto : SBIPT).
Suhartini seorang perawat migran yang bekerja di Taichung terkena kanker payudara stadium 4. (Sumber Foto : SBIPT).

Taipei, 15 Juli (CNA). Suhartini seorang perawat migran yang bekerja di Taichung, menjadi tulang punggung keluarga, meninggalkan dua putranya sejak kecil demi bekerja sebagai pekerja migran. Namun di tahun pertama kontraknya berjalan, Suhartini terdeteksi terkena kanker Payudara, tulis pernyataan rilis pers Serikat Buruh Industri Perawatan Taiwan (SBIPT). 

Di tengah kanker yang menggerogoti tubuhnya, pihak agensi dan majikan tidak memberikan penjelasan yang jelas mengenai hasil diagnosis medis. Suhartini pun masih mengira bahwa dirinya dalam kondisi baik-baik saja. Beberapa waktu kemudian, majikan memutuskan untuk menghentikan kontrak kerja, dan agensi memberikan opsi agar Suhartini pulang ke Indonesia, menurut keterangan tersebut.

Suhartini lalu melapor ke SBIPT. Namun, saat itu shelter milik NGO yang menjadi afiliasi SBIPT sedang penuh dan tengah menampung PMI lain yang juga mengalami penyakit serupa. Oleh karena itu, SBIPT merekomendasikan Suhartini ke Shelter Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), yang lokasinya lebih dekat dengan tempat kerjanya, tulis pernyataan tersebut.

Setelah ditelusuri, ternyata Suhartini berada dalam pengawasan Shelter SPA (Serve the People Association). Koordinasi pun tetap berjalan antara SPA, SBIPT, dan KDEI, demi memastikan Suhartini mendapatkan penanganan yang layak, tulisnya.

Melihat kondisi Suhartini yang sudah cukup kronis dan membutuhkan pendampingan, pihak SPA berinisiatif untuk mendatangkan salah satu putranya ke Taiwan. Saat ini, proses pengurusan dokumen sedang berlangsung, ungkap SBIPT. 

Fajar, ketua SBIPT mengatakan pada CNA bahwa ia berharap agar Suhartini segera membaik dan dapat kembali ke Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga tercinta.

“Mohon doa dari teman-teman semua, agar beliau diberi kesembuhan dan kelancaran dalam proses pengobatan. Jaga kesehatan, saling menguatkat,” ujarnya.

Sementara itu, Selasa (15/7) CNA menghubungi Lina, Koordinator SPA. Lina mengungkapkan bahwa Suhartini saat ini masih berada di Rumah Sakit Chang Guang Linkou, Taoyuan. 

“Ia masuk ke rumah sakit sejak bulan Juni lalu. Awalnya ia bilang pada kami kalau kanker stadium 1, ternyata bukan. Dia sudah stadium 4 sudah parah. Keadaannya sudah menular ke organ yang lain. Bahkan payudara sebelah kanan sudah bernanah, dan bau,” ujar Lina.

Saat ditanya oleh CNA apakah ada tindakan untuk operasi, Lina mengatakan bahwa dokter tidak menyarankan operasi karena kanker sudah menyebar ke seluruh tubuh. Adapun soal biaya, Lina pengurus SPA yang berkantor di Zhongli Taoyuan ini mengatakan bahwa semua biaya diurus oleh shelter SPA Taoyuan, termasuk biaya penjaga untuk Suhartini di rumah sakit sebesar NT$1300 (Rp 722 ribu). 

(Oleh Miralux)
Selesai/IF

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.