Kaohsiung, 16 Juli (CNA) Lebih dari 30 pemuda Kaohsiung dikerahkan ke Tainan untuk membantu membersihkan kebun jeruk pomelo di sana yang porak-poranda akibat Taifun Danas pekan lalu, membuat seorang petani, sambil menahan tangis, mengucapkan terima kasih, "Saya tidak lagi merasa sendirian."
Kebun jeruk pomelo di Distrik Madou, Tainan, terdampak bencana angin, menyebabkan buah-buahan berguguran dan dahan pohon patah. Para petani dengan sedih menggambarkan kebun mereka "Seperti baru saja dibom."
Wali Kota Kaohsiung, Chen Chi-mai (陳其邁), setelah itu menginstruksikan Biro Pertanian untuk mengaktifkan mekanisme kerja sama lintas daerah guna segera memberikan bantuan.
Biro tersebut baru-baru ini mengerahkan lebih dari 30 petani muda dari distrik Alian, Qishan, Shanlin, Daliao, dan Yanchao di Kaohsiung untuk membentuk tim dan menuju Madou guna membantu membersihkan kebun.
Di bawah terik matahari, para petani muda Kaohsiung bekerja di kebun membagi tugas memungut buah yang jatuh, merapikan dahan patah, serta mengangkut dan membersihkan tumpukan sampah.
Salah satunya, bermarga Yu (游), dalam wawancara mengatakan ia sendiri pernah mengalami bencana angin dan memahami betapa tak berdayanya ketika kekurangan tenaga bantuan. "Sesama petani harus saling membantu," ujarnya.
Petani muda Kaohsiung lainnya, Lu Ting-nan (盧定楠) yang tengah melakukan perjalanan keliling Taiwan, langsung membatalkan rutenya dari Taichung dan kembali untuk membantu. "Keliling Taiwan bisa ditunda, tetapi membersihkan kebun harus segera dilakukan," ujarnya.
Seorang petani yang berada di lokasi, wanita bermarga Hsieh (謝), sambil memunguti buah dengan mata berkaca-kaca mengatakan bahwa meskipun kerugiannya besar, kehadiran begitu banyak orang yang membantu membuatnya tidak lagi merasa sendirian dan memberinya keberanian menghadapi musim panen tahun depan.
Kepala Biro Pertanian Kaohsiung, Yao Chih-wang (姚志旺), yang juga datang ke Madou, turut menggulung lengan baju, mengenakan sarung tangan, dan ikut memunguti buah yang jatuh.
Ia mengatakan bahwa ini bukan mobilisasi yang bersifat perintah, melainkan wujud nyata dari semangat bahu-membahu di pedesaan. Para petani muda membuktikan dengan aksi nyata bahwa ketangguhan desa berasal dari saling mendukung, kata Yao.
Dalam sebuah rilis pers hari Rabu (16/7), biro tersebut menyatakan bahwa bantuan cepat pascabencana sangat penting bagi hasil panen tahun depan dan pemulihan mental petani.
Ke depannya, kata biro tersebut, mereka akan terus bekerja sama dengan kabupaten dan kota di wilayah selatan untuk membangun sistem tanggap bencana dan dukungan tenaga kerja yang lebih baik.
Menurut Kementerian Pertanian, hingga pukul 11 pagi hari Rabu kerugian pertanian Taiwan akibat Taifun Danas yang melanda pekan lalu telah mencapai NT$2,787 miliar (Rp1,543 triliun).
Tainan mengalami kerugian pertanian terbesar dibandingkan wilayah lainnya dengan sekitar NT$1,04 miliar, sementara di seluruh Taiwan kerugian pomelo mencapai NT$212 juta.
(Oleh Tsai Meng-yu dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF