Kaohsiung, 15 Juli (CNA) Pasangan suami-istri di Kaohsiung, Selasa (15/7) dituntut setelah mereka pada Maret membunuh dan membuang jasad seorang wanita yang merupakan kreditur mereka dalam utang karena ketidaksepakatan pembelian logam.
Menurut tuntutan Kantor Kejaksaan Distrik Kaohsiung, korban, wanita bermarga Shih (石) (60), yang bekerja di bidang daur ulang barang bekas, sebelumnya memiliki hubungan bisnis dengan pasangan tersebut, pria bermarga Chang (張) (33) dan wanita bermarga Tou (竇) (41).
Namun, karena ketidaksepakatan dalam transaksi pembelian logam bekas, pasangan itu masih berutang sebesar NT$70.000 (Rp38,899 juta) kepada Shih, dan meski korban telah menagih beberapa kali, mereka tak kunjung membayarkannya, menurut tuntutan.
Pada 13 Maret tahun ini, pasangan tersebut mengatakan kepada Shih bahwa mereka memiliki tembaga dan besi untuk dijual, dengan maksud memancing korban datang ke gudang sambil membawa uang tunai sekitar NT$300.000, menurut tuntutan.
Setelah Shih tiba, Chang memukul kepala dan pinggang korban dengan tongkat bisbol hingga ia pingsan, lalu merampas uangnya, menurut kejaksaan.
Karena Chang mengira korban sudah meninggal setelah pingsan, ia memanggil Tou untuk membantu membuang jasad, namun saat dalam perjalanan, mereka menyadari korban masih hidup, menurut tuntutan.
Chang kemudian menusuk punggung korban dengan senjata tajam untuk memastikan kematiannya, lalu membuang jasadnya di daerah pegunungan di Kabupaten Pingtung, menurut kejaksaan Kaohsiung.
Kasus ini terungkap setelah keluarga Shih melapor ke kepolisian karena korban tidak kembali pulang, menurut tuntutan kejaksaan.
Kantor Polisi Fongshan di Kaohsiung menerima laporan tersebut, lalu menyelidiki dengan meninjau rekaman kamera pengawas dan akhirnya mengidentifikasi pasangan tersebut sebagai tersangka utama.
Pada 15 Maret, kejaksaan Kaohsiung memeriksa kedua tersangka dan menilai bahwa mereka diduga kuat melakukan perampokan disertai pembunuhan dan pembuangan jenazah, serta berpotensi menghilangkan barang bukti.
Oleh karena itu, kejaksaan mengajukan permohonan penahanan kepada Pengadilan Distrik Kaohsiung dan dikabulkan pada malam yang sama.
Setelah penyidikan selesai, hari Selasa keduanya dituntut atas perampokan disertai pembunuhan, pembuangan jenazah, dan pencucian uang.
(Oleh Hung Hsueh-kuang dan Jason Cahyadi)
Selesai/IF