Pria Taipei nyaris kehilangan nyawa setelah hanya minum teh manis tanpa air putih

14/06/2025 18:52(Diperbaharui 14/06/2025 18:52)

Untuk mengaktivasi layanantext-to-speech, mohon setujui kebijakan privasi di bawah ini terlebih dahulu

Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)
Foto untuk ilustrasi semata. (Sumber Foto : Dokumentasi CNA)

Taipei, 14 Juni (CNA) Seorang pria asal Taipei nyaris kehilangan nyawa karena mengalami infeksi ginjal akut yang menyebabkan sepsis, setelah ia tidak pernah minum air putih dan hanya mengandalkan dua gelas teh manis setiap hari sebagai asupan cairan serta sering menahan buang air kecil (BAK) karena pekerjaan, menurut rumah sakit.

Menurut rilis pers Rumah Sakit Umum Lee di Dajia pada Jumat (13/6), dokter spesialis urologi mereka Huang Pin-jui (黃品叡) menjelaskan bahwa pasien tersebut, pria bermarga Lin (林) (23), datang dengan keluhan demam berulang dan menggigil tanpa sebab jelas. 

Huang menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan Lin memiliki dua batu kecil berukuran 0,1 sentimeter di ginjal kanannya yang membengkak dan kadar penanda inflamasi (CRP) yang mencapai 27 miligram per desiliter (mg/dL) -- 90 kali lipat dari batas normal 0,3 mg/dL -- sehingga langsung dirawat inap.

Huang mengatakan ia menduga Lin terbiasa menahan kencing dan hanya minum minuman bergula tanpa air putih, yang memicu terbentuknya batu ginjal hingga penyakit radang ginjal -- infeksi saluran kemih bagian atas akibat bakteri yang menyerang ginjal dan pelvis ginjal -- dan berujung komplikasi berat seperti sepsis.

Lin mengaku bekerja di sebuah restoran makanan kecil dengan jam kerja 12 jam per hari, dan karena tempat kerja panas, ia selalu membeli dua gelas teh oolong manis sebelum bekerja dan tidak minum air putih sama sekali.

Selama sebulan, kata Lin, ia mengonsumsi hingga 60 gelas teh tersebut, sementara saat ingin BAK di tengah jam sibuk makan siang, ia sering menahannya hingga pekerjaannya selesai.

Lin bercerita bahwa ia pernah terkejut saat mendapati air seninya berdarah. Setelah meminum obat selama tiga hari, ia berhenti berobat dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.

Ketika kembali demam, kata Lin, ia menyangka hanya terkena flu dan pergi ke klinik. Namun, demamnya tak kunjung sembuh dan ia kembali ke rumah sakit, di mana ia baru sadar bahwa kondisinya serius.

Selama dirawat, Lin memaksa dirinya minum lebih banyak air. Ia mengaku tak menyangka bahwa kebiasaan tidak minum air putih bisa membuatnya sakit parah dan hampir kehilangan nyawa.

Lin pun mengingatkan orang lain agar rajin minum air putih, mengurangi minuman manis, dan tidak menahan BAK demi menjaga kesehatan tubuh.

(Oleh Chao Li-yen dan Antonius Agoeng Sunarto)

Selesai/JC

How mattresses could solve hunger
0:00
/
0:00
Kami menghargai privasi Anda.
Fokus Taiwan (CNA) menggunakan teknologi pelacakan untuk memberikan pengalaman membaca yang lebih baik, namun juga menghormati privasi pembaca. Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang kebijakan privasi Fokus Taiwan. Jika Anda menutup tautan ini, berarti Anda setuju dengan kebijakan ini.
Diterjemahkan oleh AI, disunting oleh editor Indonesia profesional.