Taipei, 24 Apr. (CNA) Wali Kota Taipei Chiang Wan-an (蔣萬安), Rabu (23/4) menginstruksikan peningkatan langkah pencegahan kecelakaan di lokasi konstruksi, setelah seorang pekerja migran Indonesia (PMI) tewas dalam insiden di sebuah proyek renovasi dua hari sebelumnya.
PMI tersebut kehilangan nyawanya setelah perancah di proyek pembaruan dinding luar Rumah Sakit National Taiwan University (NTUH) ambruk hari Senin. Sehari setelahnya, perancah lainnya di sebuah lokasi konstruksi di Jalan Chengde Bagian 4 miring dan menimpa sebuah mobil yang sedang melintas.
Baca juga: PMI tewas dalam insiden perancah ambruk di NTUH Taipei
Dalam rapat Pemerintah Kota Taipei yang membahas kedua insiden ini, Chiang pada Rabu meminta Kantor Manajemen Konstruksi kota untuk, sebelum akhir jam kerja hari Jumat, bekerja sama dengan serikat pekerja profesional guna melakukan inspeksi acak terhadap perancah.
Ia juga menekankan pentingnya segera menyelidiki penyebab kematian PMI itu di NTUH, dan jika ditemukan hubungan sebab-akibat dengan kesalahan instruksi kerja, pihak terkait harus diproses sesuai hukum.
Kontraktor dan subkontraktor proyek pembaruan dinding luar NTUH bagian timur ini juga sedang menangani 21 lokasi konstruksi lain di Taipei, catat Chiang, seraya memerintahkan agar seluruh lokasi tersebut diperiksa dalam waktu satu pekan untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
Chiang menyoroti bahwa baru-baru ini terdapat sejumlah kasus kematian akibat jatuh di proyek konstruksi dengan kontraktor yang merupakan perusahaan berskala besar.
Jika kontraktor besar saja tidak memiliki kesadaran akan keselamatan kerja, apalagi kontraktor kecil dan menengah, ujarnya.
Chiang juga menyampaikan bahwa masalah yang ada mungkin bukan pada pekerja di garis depan, sambil mencatat bahwa bahwa banyak orang menganggap penggunaan tali pengaman dan jaring pengaman merepotkan dan mahal, sehingga cenderung mengabaikannya.
Chiang pun menginstruksikan agar Kantor Inspeksi Tenaga Kerja Kota Taipei menjadi penanggung jawab utama untuk bekerja sama dengan sejumlah instansi dalam menyusun langkah-langkah terkait.
Misalnya, ujarnya, memerintahkan penghentian sementara selama setengah hingga satu bulan terhadap lokasi konstruksi yang mengalami kecelakaan fatal akibat jatuh, atau memberikan catatan khusus terhadap kontraktor yang mengalami insiden.
(Oleh Chen Yi-hsuan dan Jason Cahyadi)
Selesai/ML