Tainan, 14 Apr. (CNA) Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) tewas, sementara dua rekannya terluka dalam kecelakaan tabrak lari oleh pengemudi mobil penumpang kecil di Distrik Guantian, Kota Tainan pada Sabtu malam (12/4), menurut kepolisian.
Kantor Polisi Madou mengatakan bahwa saat itu, seorang pria sedang mengendarai sepeda motor dan membonceng seorang perempuan, melaju beriringan seorang pria lainnya yang mengendari sepeda listrik mini.
Ketiganya, yang merupakan PMI, melaju dari bahu jalan di kilometer 306 Jalan Raya Provinsi 1 dan hendak berbelok ke arah barat menuju Jalan Raya Distrik 64, Tainan.
Saat melewati persimpangan, pada sekitar pukul 8 malam, mereka bertabrakan dengan mobil penumpang kecil yang melaju ke arah utara di Jalan Raya Provinsi 1, kata kepolisian.
Menurut kepolisian, penumpang perempuan berinisial "N" tewas di tempat, sementara kedua rekannya mengalami luka gores dan memar, dan telah dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang tidak mengancam nyawa.
Pengemudi mobil yang menabrak tidak berhenti di tempat kejadian, tetapi meninggalkan kendaraannya sekitar 400 meter di depan lokasi dan melarikan diri, menurut kepolisian.
Pelaku, seorang pria bermarga Wu (吳) yang diduga mengemudikan mobil BMW putih, telah menyerahkan diri ke Kantor Polisi Madou pada Senin, sekitar pukul 10 pagi.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa Wu adalah anggota tim kebersihan Biro Perlindungan Lingkungan (EPB) Kota Tainan di Distrik Guantian.
Kepolisian mengatakan mereka sedang menyelidiki kasus ini berdasarkan dugaan tabrak lari dan kelalaian yang menyebabkan kematian, serta memeriksa apakah Wu mengemudi dalam pengaruh alkohol.
Sementara itu, EPB merilis pernyataan pers yang menyebutkan bahwa tindakan melarikan diri setelah menabrak dan mengabaikan keselamatan nyawa orang lain sangat memprihatinkan.
Biro tersebut menyatakan kecaman keras terhadap perilaku yang melanggar hukum dan disiplin, dan akan memberikan sanksi sesuai hasil penyidikan, tanpa toleransi maupun melindungi pelaku.
EPB juga menyatakan mereka akan terus memperkuat pemahaman staf mengenai hukum dan peraturan serta pendidikan keselamatan lalu lintas.
(Oleh Yang Ssu-jui dan Jason Cahyadi)
Selesai/JA